EX-BOYFRIEND LIST

Main cast: Kim Soeun – Ji Changwook

Support

Go Ara – Shin Sekyung

Yoo Seungho – Seo Kangjoon

Hong Jonghyun – Jeon Hyebin – Kim Woobin

 

Genre : Friendship- Romance

Lenght : Chaptered

Disclaimer: This fanfiction is made by author of this wordpress .Please dont do plagiarsm , get my permission to reupload ! Thankyou so much

Note : Annyeonghaseyo ~ Author kembali dengan new project bertabur cogan. Ini ff pertama author memasukan Ji Changwook sebagai main cast karena habis nonton drama nya doi dan bolelah dia di pairingkan dengan Soeun. Well, semoga kalian suka ya~ jangan lupa untuk selalu koment ,saran,dan kritiknya. Happy reading chingudeul ^^

Posterfix

======================================================================

 

CHAPTER 1


KEHIDUPAN YANG MENYEBALKAN

ย 

 

Beberapa orang menjalani hidupnya dengan sangat santai. Beberapa orang menjalani hidupnya dengan sangat mudah, mereka tidak perlu berdarah, berkeringat, ataupun menarik nafas panjang demi memikirkan apa yang akan dimakan dihari esok. Mereka tidak pelu dibuat cemas saat tidur, teringat akan setumpuk pekerjaan yang tidak mau enyah dari pikiran dan menunggu untuk segera di selesaikan. Beberapa orang..

โ€œAhjussi! Ahjussi! Tunggu Ahjussi!โ€

Beberapa orang harus berlari dengan keras demi mengejar tujuan, tak peduli dengan kakinya yang terasa lecet maupun sakit.

โ€œGamsahamnida Ahjussiโ€

Beberapa orang harus berdesakan dengan orang lainnya demi mendapatkan sesuatu, harus saling menyikut, saling mendorong dan mempertahankan posisinya masing-masing agar tidak ada satupun yang bisa menggantikan tempat dimana seharusnya dia berdiri .

โ€œDan aku rasanya muak, setiap hari begini . Aaaish jinjja! aku ingin dudukโ€

Kim Soeun mengeluh akan dirinya yang harus berdiri di dalam bis pagi yang penuh dan sesak oleh orang-orang yang hendak pergi ke kantor, ke sekolah, ataupun ke tempat lainnya . Tak ada satupun bangku yang kosong, dan herannya meskipun tertera jelas peringatan bahwa bangku bis di prioritaskan untuk wanita dan lansia namun tetap saja ada beberapa orang laki-laki yang sengaja menutup mata dan membiarkan para wanita berdiri .

โ€œmereka bahkan tidak pantas di sebut laki-laki, cihโ€

Soeun mendecakan lidah dengan kesal setelah melihat bangku di sampingnya di isi oleh laki-laki yang sibuk dengan ponselnya. Tapi, hal seperti ini memang tidak aneh apalagi ini merupakan sebuah resiko bagi orang yang tertinggal bis, siapa cepat dia dapat.

โ€œGood morning, seungho-ya! Jangan lupa sarapan sebelum kerja, ku harap ini adalah hari yang baik untukmu . Ah~ jangan terlalu stress ya? Fighting, saranghaeโ€

Senyuman kecil kemudian muncul setelah Soeun mengirimi pesan teks untuk Yoo Seungho-Kekasihnya yang baru saja 2 bulan ini resmi menjalin hubungan dengannya- dengan sebelah tangan yang berpegangan agar tidak jatuh Soeun bahkan masih menyempatkan diri untuk mengirimi pesan manis seperti itu . Ia kemudian memasukan ponselnya ke dalam saku karena tahu mungkin Seungho tidak akan sempat membalas pesannya, lagi pula ini sudah masuk jam kerjanya .

โ€œCkiiiiiiiiiiiiiiiiiiitโ€

Tiba-tiba bis berhenti dan membuat semua orang yang berdiri menjadi kesulitan, mereka hampir jatuh jika saja tidak berpegangan dengan kuat . Dan secara tak sengaja Soeun menabrak seorang murid pelajar yang juga berdiri di depannya .

โ€œAishh!โ€

Tatapan sinis didapatkan oleh Soeun saat gadis berseragam itu merasa jengkel karena tersenggol oleh badan Soeun .

โ€œMian mian , aku tidak sengajaโ€”โ€œย  Kalimatnya lalu berhenti, Soeun kemudian berpikir ulang kenapa harus dirinya yang meminta maaf? Lagipula ini bukan kesalahannya .

โ€œCih, buat apa kau sekolah jika tidak tahu sopan santun? Auugh! Ingin ku tarik saja rambutnya . Moral anak anak jaman sekarang memang keterlaluanโ€

Dan pagi ini terlalu banyak keluhan yang keluar dari mulut Soeun . Harinya dimulai dengan tidak baik, bangun terlambat, berlari mengejar bis, berdiri sepanjang jalan dan di pertemukan dengan orang-orang yang sangat menyebalkan . Padahal ia sendiri yang mendoakan agar Seungho menjalani hari yang menyenangkan hari ini, ia lupa berdoa untuk dirinya sendiri.

Terlambat 10 menit Soeun buru-buru mengganti sepatu sportnya dengan sepatu pentopel hitam yang selalu ia gunakan untuk bekerja, dengan cepat setelah mengunci lokernya Soeun berlari menuju tempat dimana dirinya harus berdiri dengan tegap dan memamerkan senyumannya pada setiap pelanggan yang datang .

โ€œSelamat Datang, silahkanโ€ ย Apapun yang membuatnya jengkel dan kesal pagi ini, ia dilarang keras menunjukan wajah sedih , marah , atau apapun itu . Senyuman dan keramahan adalah nomor 1. Semua orang tahu, Seorang pramuniaga harus melakukan itu agar tetap bisa bertahan .

soeun senyum

 

 

Tak ada yang menjamin setelah lulus kuliah,kau akan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang kau harapkan . Rasanya, setelah lulus bisa mendapatkan pekerjaan saja sudah sangat bersyukur, apalagi di kota yang penuh dengan persaingan ini .

ย 

ย ย ย ย ย ย ย  Sudah 2 Tahun semenjak kelulusan kuliahnya, Soeun bekerja sebagai pramuniaga di salah satu Store besar yang menjual baju, tas, dan sepatu bermerk kelas atas . Barang-barang yang dijual disini bukanlah barang palsu dan murah, jadi semua pegawainya di tuntut untuk selalu professional . Apalagi pelanggan yang datang bukanlah orang-orang biasa . Kebanyakan dari mereka adalah istri dari konglomerat, anggota dewan , atau wanita-wanita simpanan orang kaya dan semacamnya . Mereka seperti tidak pernah merasa menyesal menghabiskan jutaan dollar untuk mendapatkan sebuah tas kecil yang bermerek.

Sudah tidak aneh lagi bila kakinya terasa pegal karena harus berdiri seharian, bahkan terkadang juga dibuat sangat sibuk mengecek dan mengambil barang di gudang. Meskipun lelah namun Soeun masih tetap harus tersenyum di hadapan pelanggan . Tak jarang juga pelanggan yang melaukan complain dengan memaki, merendahkan, menyentak, dan Soeun sudah terbiasa dengan semuanya itu .ย  Resiko menjadi pegawai memang seperti itu .

โ€œeoh, eomma aku sedang memilih hadiah ulang tahun untuk mu! Arasseo kau pasti sangat senang, lihat sajaโ€

 

Mata Soeun menuju ID Card yang mengalung pada pelanggan yang sedang memilih tas yang di pajang di depan . Wanita itu terlihat sangat bahagia, memilih barang mahal untuk ibunya .

 

โ€œIni model terbaru,warna nya juga elegan dan tidak terlalu mencolok pasti akan sangat cocok digunakan oleh ibumuโ€ Soeun menawarkan product keluaran terbaru, lengkap dengan nada bicara lembut dan senyuman di bibirnya .

โ€œah jinjja? kalau begitu aku pilih yang iniโ€

โ€œneโ€

Soeun lalu memberikan tas itu ke kasir, membiarkan kasir melakukan tugas berikutnya . Ia lalu menarik nafas panjang dan menatap ke arah wanita yang tengah melakukan transasksi di kasir .

Menjadi wanita karir adalah cita-citaku sedari dulu, aku kuliah untuk mendapatkan hal itu . Rasanya pasti menyenangkan bekerja di perusahaan benefit, di gedung yang menjulang tinggi , memakai ID Card , dan juga memiliki meja kerja sendiri . Berhadapan dengan komputer dan setumpuk dokumen . Tapi, aku berakhir disini tak peduli seberapa kali aku mencoba melamar ke perusahaan besar . Tak ada satupun yang mau menerimaku

โ€œKim Soeun!โ€

โ€œah , ne?โ€ ย ย Lamunan Soeun di buyarkan oleh seseorang yang memanggilnya

โ€œIkut aku ke ruanganku sekarang!โ€ย  Nada bicaranya terdengar menyentak dan membuat beberapa pramuniaga lainnya melirik ke arah Soeun yang di panggil oleh Manajernya itu . Dengan senyuman Soeun lalu berjalan membuntuti Manajernya, masuk ke dalam ruangan kerjanya yang kini di tutup rapat .

Terlihat nama Seo Kangjoon di meja dan kedua bola matanya mengarah pada Soeun yang menunjukan senyuman tanpa dosa.

โ€œKu dengar kau terlambat 10 menit hari iniโ€ย  Mata Kangjoon masih mengawasi Soeun

 

โ€œAaaaah ne! aku terlambat hari ini karena aku salam men set alarm,jaesonghamidaโ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œkau nonton series apalagi semalam? Berapa episode?โ€ Tanya Kangjoon

kangjoon tatap soeun

โ€œKeunyangโ€”4 Episodeโ€ Jawab Soeun sembari mengingat kembali

โ€œmwo?! Dari jam berapa kau nonton?โ€

โ€œMolla aku lupa, yang pasti jam 5 Pagi aku baru tidurโ€

โ€œGood job!โ€ Kangjoon lalu memukul kening Soeun dan menggelengkan kepalanya .

Jangan aneh, dia memang seperti itu . Meskipun dia Manajer di tempat kerja tapi dia tetap teman terbaikku . Aku bahkan tidak pernah takut saat dia memperingatiku saat aku datang terlambat , semuanya bisa di urus .

ย ย ย ย ย ย ย  Soeun dan Kangjoon sudah berteman lama sekali, sejak mereka berada di kampus yang sama meskipun di kelas dan tingkatan yang berbeda . Saat pertama masuk kuliah, Kangjoon merupakan senior Soeun dan mereka berteman baik hingga hari ini . Ia bahkan membantu Soeun agar mendapatkan pekerjaan disini ketika Soeun sudah hampir menyerah soal sulitnya melamar pekerjaan .

โ€œJangan telat lagi, aku bisa memberikanmu surat peringatanโ€ Kangjoon lalu berjalan menuju meja nya dan membuka laci terlihat seperti ingin mengambil sesuatu

โ€œne ne ne , aku tidak akan terlambat 10 menit lagiโ€

โ€œYa! 1 menitpun tidak bolehโ€ Sentak Kangjoon

โ€œarassoโ€ Soeun mengangguk dengan polos .

โ€œMinum ini, kau pasti lelah mengejar bisโ€

Sebotol vitamin sudah diberikan Kangjoon pada Soeun, ia lalu tersenyum melihat Soeun meminum vitaminnya itu .

Pekerjaanku memang melelahkan, dan sangat tidak menyenangkan tapi setidaknya aku bersyukur karena masih bisa mengisi hariku dengan sebuah aktivitas dan yang pasti, aku berada dengan orang yang baik . Seorang teman yang peduli dan memperlakukan aku dengan sangat baik .

***

Incheon International Airport

Orang-orang terlihat begitu sibuk, berjalan kesana kemari dengan koper mereka.

โ€œAnakku! Eomma sangat rindu, kau kenapa jadi kurus begini? Aiiishhhhhh sini peluk eommaโ€

โ€œDrama sekali,ckckโ€

Ji Changwook dengan tatapan sinis nya ia menggelengkan kepala setelah menyaksikan seorang ibu dan anak yang berpelukan di bandara . Dengan cepat ia membawa langkah kakinya menuju halaman depan bandara dan mengedarkan pandangannya ke sekitar . Matanya beralih pada jam tangan silver yang digunakanya .

โ€œBagus sekaliโ€ Ucapnya lalu kemudian menarik nafas panjang .

changwook airport

Selang beberapa detik sebuah mobil hitam kemudian menepi tepat di depannya , seseorang yang menggunaan pakaian formal kemudian keluar dari dalam dan menghampiri Ji Changwook dan memberinya salam penghormatan .

โ€œSelamat datang kembali di korea, apakah perjalananmu menyenangkan?โ€ Pria yang terlihat lebih tua darinya itu menyapa dengan ramah

โ€œSiapa namamu?โ€

โ€œne? ah iya, aku Han Jeongeun sekertaris Vannel Fashion korea . Ayahmu menyuruhku untuk menjemputmuโ€

โ€œAaah geurae? Sebaiknya sebelum kau mengenalkan diri, kau melakukan sesuatu yang lainโ€ Ucap Changwook dengan nada menyindir

โ€œne? apa itu?โ€

โ€œAigoo kau bahkan tidak tahu kesalahanmuโ€

Mereka lalu sama-sama terdiam, sekertaris itu terlihat kebingungan sementara Changwook memberikan waktu untuk berpikir atas kesalahannya .

โ€œJaesonghamnidaโ€”โ€œ

โ€œgeurae! Kau memang seharusnya minta maafโ€ย  Changwook menggelengkan kepalanya lagi

โ€œMaksudnyaโ€”maaf, aku tidak tahu kesalahan ku apaโ€

โ€œWhat? Hahaha lucu sekali, kau ingin tahu kesalahanmu apa?โ€ Selangkah lebih maju Changwook mendekati sekertaris itu dan memegang pundaknya lalu menatapnya dengan lekat .

โ€œN-neโ€

โ€œAku membuang 3 menit berhargaku untuk menunggu mu, kau tahu? Aku paling tidak suka orang yang tidak bisa on timeโ€ย  Changwook tersenyum lalu menepuk pundak sekertaris itu .

โ€œjaesonghamnida, tadi dijalan macet jadi aku terlambatโ€

โ€œSudahlah, aku tidak mau lebih banyak lagi buang waktuโ€

 

 

Seseorang pernah berkata bahwa karakter manusia bergantung pada lingkungannya, bagaimana cara ia dibesarkan, dan seperti apa orang-orang disekitarnya. Seseorang lain juga berkata bahwa sifat dan karakter adalah pembawaan sejak lahir . Ji Cangwook memang begitu, ia terlahir sebagai sosok yang perfeksionis. Sedikitpun ia tak pernah ingin melakukan kesalahan, jikapun ada maka dengan cepat ia akan mengatasinya . Ia benci dengan orang- orang yang tidak bisa menepati janji, dan juga tidak bisa menghargai waktu . Kebersihan adalah hal pertama yang paling ia perhatikan, bahkan dalam sehari ia harus mencuci tangannya sampai 10 x dan tak pernah lepas dari sapu tangan yang selalu ia bawa kemanapun .

Setelah menyelesaikan study nya di Oxford, ia kembali ke korea untuk mengurusi bisnis yang dirintis oleh orang tuanya di bidang Fashion . Bisnis yang berkembang dengan sangat pesat , bahkan di paris dan Inggris brand ini sudah sangat banyak di kenal . Sebagi anak satu-satunya mau tidak mau Changwook harus membantu kedua orang tuanya yang mati-matian mengembangkan bisnis ini .

โ€œne abeoji, aku sedang dalam perjalanan menuju storeโ€ Changwoo duduk dengan manis di bangku belakang, membiarkan sekertaris itu mengendarai mobil

โ€œkenapa tidak besok saja? Kau harus istirahatโ€

โ€œgwaenchana, aku hanya penasaran bagaimana bentuk Store di korea hanya mengecek saja setelah itu aku akan segera ke apartemenโ€

โ€œarasso, kabari saja jika kau butuh sesuatu yaโ€

โ€œne abeoji, ah matta! Abeoji kau tidak berencana untuk mencari sekertaris baru?โ€ Seketika itu , mata Han jeongeun langsung mengarah pada spion atas dan Changwook terlihat serius ketika berbicara soal itu .

โ€œmemang nya kenapa? Dia melakukan kesalahan?โ€

โ€œCogeumโ€”kalau sekali lagi dia mengulanginya ku sarankan abeoji mencari yang baru saja. Eoh arasso, sampai nantiโ€

 

Sambungan kemudian terputus, Changwook kembali menaruh ponselnya di salam saku jas nya lalu melempar pandangan ke arah kaca mobil .

โ€œAku benar-benar minta maaf, aku tidak akan mengulanginya lagiโ€ Suara Han jeongeun kembali terdengar , Changwook lalu tertawa kecil

โ€œAku hanya bercanda, santai sajaโ€ Lanjut Changwook kemudian , Sekertaris itu kemudian bernafas lega

โ€œAku sudah berapa kali ya bercanda pada abeoji supaya memecat orang? Dan dia benar-benar melakukannya padahal aku Cuma bercandaโ€

Changwook terlihat seperti kembali mengingat apa yang sudah ia lakukan di masa lalu . Dan Han Jeongeun sangat dibuat kesal oleh sikapnya yang menyebalkan itu namun ia tidak ingin mengatakan apapun dan memilih untuk diam saja .

***

1 Jam waktu istirahat menjadi jam-jam yang paling berharga bagi Soeun, ia memanfaatkanya untuk mengisi perut karena harus bekerja hingga malam hari ia tak boleh membiarkan fisiknya lemah karena kurang makan . Di ruangan loker, tempat para karyawan biasa melakukan istirahat, Soeun mengunyah kimbab yang ia buat tadi pagi .

โ€œKudengar hari ini CEO yang baru datang dari Oxfordโ€ Teman kerjanya terdengar sedang bergossip, Soeun hanya fokus dengan makanannya

โ€œbukankah besok?โ€ Tanggap temannya yang lain

โ€œHari ini , dia sedang di perjalanan kemari . Ku dengar dia masih sangat muda dan tampan, dia baru selesai s2 di inggris! Whoaaaa keren sekali kan?โ€

โ€œjinjja? apa dia benar-benar tampan?โ€

Mereka terlihat sangat antusias membicarakan soal kedatangan CEO yang baru, Soeun kembali mendecakan lidahnya dan hal itu membuat kedua temannya memandang ke arah Soeun .

โ€œKenapa responmu begitu?โ€ Tanya temannya

โ€œLagipula jika memang benar dia tampan, masih muda, dan kaya raya . Kau pikir namja seperti itu mau bersanding dengan kita? Eyyy ayolah sadar posisiโ€ Ucapan Soeun membuat kedua temannya seperti tidak terima, mereka lalu memilih untuk meninggalkan Soeun .

Dunia ini tidak seindah cerita cinderrela, kau bisa berkencan dengan pria tampan dan kaya raya sementara dirimu hanyalah orang biasa . Bukankah rasa lucu, berharap mendapatkan emas yang berkilau sedangkan kau berada di kolam lumpur?

โ€œSoeun-ah! Cepat cepat selesaikan makanmu! CEO nya sudah datang, semuanya harus berkumpul dan menyambut dia! Cepaaat!โ€ Salah satu temannya kemudian kembali dan membuat Soeun terkejut, dengan cepat Soeun menelan kimbab nya yang bahan belum selesai ia habiskan .

โ€œStore nya lumayan besarโ€ Komentar Ji Changwook setelah ia turun dari mobil dan memperhatikan dari depan bangunan Storenya . Ia kemudian berjalan dan memasuki area Store , terlihat seluruh pegawai dan karyawan yang berdiri dan menyambutnya dengan hormat .

โ€œSelamat datang daepyeonim, aku Seo Kangjoon Manajger store ini Senang bertemu denganmuโ€

Kangjoon menjadi yang pertama menyambut Changwook dan berjabat tangan dengannya , Changwook hanya tersenyum kecil dan menganggukan kepalanya . Pandangannya masih memeriksa segala sudut store dan tata letaknya .

โ€œLihat-lihat lihat! Dia benar benar tampanโ€

โ€œaaaah rasanya aku mau melelehโ€

โ€œeoh, dia tampanโ€”astaga! Apa yang aku lakukanโ€

Seperti gadis normal lainnya , Soeun juga berpendapat bahwa CEO barunya yang datang hari ini memang tampan . Dia punya tubuh tinggi dan bahu yang lebar, wajahnya terlihat sangat bersih dan rambutnya yang berkilau . Namun dengan cepat Soeun menyadarkan dirinya bahwa ia tidak boleh seperti itu dengan alasan hatinya sudah ada yang memiliki .

โ€œIni semua pramuniaga store iniโ€ Kangjoon memperkenalkan 5 orang pramuniaga yang bekerja di store, termasuk Soeun yang berdiri dengan senyumannya. Mata Changwook langsung terarah pada Soeun ia mengangkat halisnya dan mengambil langkah maju lebih dekat pada Soeun .

โ€œk-k-kenapa dia melihatku begitu?โ€ Soeun lalu mulai merasa gugup dan mencoba untuk bersikap normal saat Changwook semakin mendekatinya .

โ€œKimโ€”โ€œ Matanya lalu memicing membaca name tag pada seragam Soeun

 

โ€œKim Soeun imnida!โ€ Jawab Soeun dengan terburu-buru saat Changwook terlihat mengeja nama nya . Kangjoon dan pegawai lainnya terlihat dibuat kebingungan dengan apa yang Changwook lakukan saat ini .

โ€œKimโ€”bap, sepertinya aku harus memanggilmu begituโ€ Ucap Changwook kemudian

โ€œne?โ€

โ€œkau menyisakan nasi untuk makan malam nanti?โ€ Soeun membulatkan matanya, ia segera mengusap dagunya dan menemukan sebutir nasi yang menempel disana . Pramuniaga lainnya terlihat menertawakan Soeun diam-diam, begitupula dengan Kangjoon ia berusaha menahan tawanya .

โ€œj-jaesonghamnidaโ€ ย Soeun segera merunduk dan meminta maaf pada Changwook , wajahnya mulai memerah karena malu sekarang .

โ€œSepertinya semua orang sudah tahu kalau pramuniaga adalah orang yang langsung berkomunikasi dengan konsumen, geuraesso berpenampilanlah dengan baikโ€ Changwook tersenyum dan menepuk bahu Soeun , tapi bukan senyuman ramah . Terlihat lebih seperti orang yang sangat menyebalkan . Ia kemudian melanjutkan langkah kakinya melihat-lihat seluruh product yang ada dan dipajang .

โ€œIni semua product lama, kenapa masih disini?โ€ Tanya Changwook setelah menunjuk beberapa sepatu

โ€œAh begini, product itu belum terlalu lama dan masih sangat bagus jadiโ€”โ€œ

โ€œSingkirkan ini , besok aku tidak mau melihatnya lagi disiniโ€ Perintahnya

โ€œne daepyeonimโ€

โ€œDan aku tidak segan untuk menyingkirkan apapun yang menghalangi pemandangan mata, arasso?โ€

Kunjungannya selesai, Changwook kemudian keluar dari store dan kepergiannya membuat semua orang bisa bernafas dengan lega . Para Pramuniaga kemudian ramai membicarakan Changwook yang memang tampan namun kepribadiannya memberikan kesan pertama yang sangat tidak menyenangkan .

Bertambah lagi satu hal yang menyebalkan dalam hidupku, lengkap!

ย 

***

ย ย ย ย ย ย ย  Sebuah apartemen kelas atas, dengan ukuran yang sangat luas menjadi tempat tinggal Changwook sekarang . Ia menatap dengan nanar ruangan kosong itu, terlihat rapi karena ia meminta petugas untuk membersihkannya sebelum ia datang. Dengan perlahan ia menyeret kopernya dan menaruhnya di sofa . Ruangan yang sangat luas untuk seseorang yang tinggal sendirian . Kedua orang tuanya masih berada di luar negeri sehingga ia harus tinggal sebatang kara di korea, lagipula keputusannya untuk kembali ke korea adalah murni keingannya .

Dari dalam kopernya Changwook mengeluarkan sebuah bingkai foto berukuran 4R . Terlihat portet dirinya bersama seorang perempuan yang tersenyum dan merangkul bahunya .ย  Di bingkainya terlihat tulisan watermark yang mulai memudar โ€œChangwook & hyebinโ€ . Helaan nafas terdengar, Changwook kemudian menaruh bingkai foto itu di sofa dan mulai membuka laptopnya kembali mengecek email yang penuh dengan spam, juga kotak masuk dari beberapa temannya di Australia .

Dan dari sekian banyaknya email yang masuk ini, dengan bodoh aku selalu berharap membaca namamu di dalamnya meskipun hanya satu pesan tapi aku sangat berharap akan hal ituย 

Ia kembali melihat email-email yang sudah dikirimnya pada Hyebin, kekasihnya yang tiba-tiba menghilang dan tak pernah lagi memberinya kabar sejak 1 tahun yang lalu . Hubungan mereka baik-baik saja, Hyebin bahkan berjanji akan menunggu Changwook kembali ke korea tapi tiba-tiba ia menghilang dan Changwook sama sekali tidak pernah bisa lagi menghubunginya .

โ€œAku sudah kembali ke korea, Hyebin-ah aku sangat berharap kau menyambutku di bandara . Keundae, hal itu sangat tidak mungkin kan?โ€

Pesan terakhir yang dikirimnya membuat Changwoo kembali menarik nafas panjang, ia lalu menghembuskannya perlahan dan menutup laptopnya . Juga menutup matanya untuk sejenak dan beristirahat dari segala hal yang membuat kepalanya begit berat .

***

Shin Sekyung terlihat sangat bersemangat, ia hari ini baru saja mendapatkan pelanggan baru yang berencana akan membeli unit apartemen . Pekerjaannya adalah sebagai marketing , dan apabila ia berhasil menjual 1 unit maka Sekyung akan mendapatkan keuntungan 10% dari hasil penjualannya . Ia pulang dengan penuh senyum riang , bahkan membawa banyak makanan untuk kedua temannya , Soeun dan juga Go Ara .

Ara : โ€œMakan apa malam ini?

ย ย ย ย ย ย ย  Sekyung : โ€œSundae, pizza , chiken, cola! Semua sudah siap, kalian cepat pulanglahโ€

ย ย ย ย ย ย ย  Soeun : โ€œHeol daebak! Kau kan belum gajian, kau traktir semuanya?โ€

ย ย ย ย ย ย ย  Ara : โ€œSepertinya dia baru saja dapat jackpotโ€

ย ย ย ย ย ย ย  Sekyung : โ€œEiy makanya cepat pulang akan ku ceritakan semuanya kkkkโ€

Go Ara kemudian cepat-cepat berkemas ia sudah tidak sabar untuk pulang dan makan bersama teman โ€“ teman nya . Sebagai orang yang sama sama mengadu nasib di Seoul, mereka tinggal dan menyewa satu rumah yang sama dengan biaya yang dibagi sama rata . Sudah hampir 2 tahun ini Ara , Sekyung dan juga Soeun tinggal satu rumah dan mereka sudah seperti keluarga , saat keluarga yang sebenarnya berada jauh di luar kota .

โ€œNoona ,kau mau pulang?โ€ย  Ara adalah seorang koreografer di sebuah agency yang memang tidak terlalu besar namanya, tapi gajinya lumayan dan ia menikmati pekerjaan itu .ย  Salah satu trainee kini berjalan mendekatinya setelah mereka selesai latihan dance

kimmin

 

โ€œEoh, aku pulang dulu ya!โ€ Ucap Ara dengan semangat

โ€œNoona, ini untukmu terimakasih untuk hari iniโ€ Trainee itu lalu memberikan Ara sebotol minuman , dan dengan senyuman Ara menerimanya ia kemudian bergegas untuk pulang .

***

Langit sudah tidak lagi biru, awan-awan putih terlihat berganti dengan bintang-bintang yang bertaburan . Lengkap dengan angin malam yang berhembus sedikit lebih kencang dari biasanya . Soeun baru saja menyelesaikan pekerjaanya hari ini, ia tidak lagi memakai pentopel dan berdiri di depan Storenya . Setelah menutup Grup chat dengan teman-teman kontrakannya , ia segera membuka lagi kolom Chatnya dengan Seungho .

โ€œapa dia sangat sibuk?โ€

Pesan yang dikirimkan tadi pagi bahkan belum dibacanya sama sekali, Soeun bertanya-tanya soal apa yang sedang Seungho lakukan sekarang . Biasanya Seungho selalu menyempatkan waktu untuk menjemput dan mengantar Soeun pulang, tapi akhir-akhir ini ia menjadi semakin sibuk bahkan sudah jarang berkomunikasi dengan Soeun .

โ€œSeungho-ya , aku sudah selesai kerja . Apa kau masih kerja?โ€

5 Menit berlalu dan Seungho sama sekali belum membaca pesannya, Soeun lalu kembali mengetik di kolom Chat .

โ€œApa kau bisa jemput aku?โ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œAh aniyaโ€”โ€œ ย Ia kembali menghapus pesan yang di ketiknya, dan mengurungkan niat untuk meminta Seungho menjemputnya .

Aku bukan perempuan yang manja, yang harus setiap saat diantar pulang oleh siapapun . Tidak, aku bukan tipe perempuan yang begitu . Aku sangat mandiri, aku bisa melakukan apapun sendirian . Sungguh , aku tidak bohong . Bahkan ibuku sering mengomel karena aku terlalu nekat berpergian sendirain . Seperti ketika aku pertama kali datang ke Seoul dan mempertaruhkan nasibku disini, tidak apa aku sudah terbiasa berjalan sendirian . Tapi kali ini, aku benar-benar merindukannya, aku ingin bertemu dengannya, aku ingin melihat wajahnya dan menghilangkan semua lelahku di pundaknya . Yoo Seungho, aku sangat merindukanmu

ย 

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œSoeun-ah, kau tidak pulang?โ€ Seo Kangjoon kemudian menepikan mobilnya dan menurunkan kacanya melihat ke arah Soeun yang malah melamun di depan store yang sudah tutup .

โ€œAaah akuโ€”โ€œ

โ€œSeungho akan menjemputmu?โ€ Tanya Kangjoon, Soeun kemudian diam ia tak yakin Seungho akan datang malam ini.

โ€œAniya dia sangat sibukโ€ Soeun segera berjalan masuk ke dalam mobil Kangjoon dan memutuskan untuk tidak menunggu Seungho lagi.

โ€œkeundae Oppa, kau kan sangat sibuk pekerjaanmu sangat banyakโ€ Soeun memulai pembicaraan ketika mobil sudah mulai melaju

โ€œeoh, wae?โ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œApakah kau ada waktu untuk kencan, atau sekedar menghubungi yeojachingu mu?โ€ Soeun menoleh seakan menantikan jawaban yang akan diberikan Kangjoon .

โ€œHmm ketika benar-benar sibuk mungkin aku tidak bisa melakukannya, tapi saat aku ada waktu luang ya aku usahakan untuk menghubunginyaโ€ Jawab Kangjoon

โ€œBenarkan? Lagipula tidak mungkin kan dari bangun tidur sampai tidur lagi kau dibuat sibuk, pasti ada waktu luang meskipun sedikit sajaโ€ Soeun terlihat menganggukan kepalanya sendiri dan berbicara sendiri .

โ€œwaeyo? Sesuatu terjadi?โ€ย  Sesekali Kangjoon menoleh memperhatikan wajah Soeun

โ€œMolla aku hanya merasa kasihan pada diriku sendiri karena akhir-akhir ini Seungho terkesan mengabaikanku, aku tahu dia sibuk bekerja tapi sampai berhari hari dia menghilang tidak menghubungiku . Disisi lain aku juga tidak mau mengganggunya, tapi semua ini membuat aku merasa tidak dihargai keberadaanya ah molla mollaโ€

Soeun terlihat frustasi dan mengacak rambutnya dengan kesal, ia kemudian bersender di bangku sambil menatap dengan pasrah ke arah depan .

โ€œTunggu saja dulu,mungkin dia memang sibuk atau kalau ada waktu kau bicara baik-baik denganyaโ€

โ€œeoh, aku akan bicara dengannya nantiโ€

 

Bukan hal yang aneh bagi Kangjoon saat mendengar Soeun mengeluh soal apapun itu, mereka sudah terbiasa berbagi cerita satu sama lain sejak dulu . Tak jarang Kangjoon memberikan saran dan nasihat pada Soeun pada setiap masalah yang dihadapinya , Soeun selalu menceritakan apapun pada Kangjoon .

***

Dari luar rumah terdengar suara televisi dan juga Ara serta Sekyung yang tengah tertawa . Soeun lalu tersenyum dan bergegas melepaskan sepatunya, berlari ke arah dua temannya yang sedang menikmati makan malam .

โ€œPizza pizza pizza!โ€ Ucap Soeun dengan semangat, ia lalu melempar tas nya ke sembarang tempat dan langsung menyambar Pizza yang tinggal beberapa slice lagi .

โ€œAigoo cuci tangan dulu!โ€ Sekyung memukul bahu Soeun namun ia sudah terlanjur memakan pizza nya dan Soeun hanya memerkan senyuman lebarnya

โ€œAda kabar bagus apa? Ceritakan padakuโ€ Tanya Soeun sambil mengunyah pizza nya

โ€œ Ah matta! Hari ini sepasang orang mau membeli apartemen, sepertinya mereka baru mau menikah dan bilang sudah cocok dengan apartemennya . Kau tahu kan aku akan dapat 10% dari hasil penjualan!โ€ Sekyung menceritakannya dengan penuh semangat

โ€œDaebak! Jinjjayo? Jangan lupa beli makanan yang banyak lagi eohโ€ Ara terlihat lebih bersemangat

โ€œWhoaaa chukkaeyo!โ€ Soeun menepuk tangannya dan tersenyum , ia juga merasa bahagia ketika temannya mendapatkan kabar yang baik .

โ€œAku sudah berencana untuk liburan ke Nami!โ€ Sekyung tersenyum lagi

โ€œKau akan meninggalkan kita?โ€ Ara terlihat kecewa

โ€œAniya, aku akan mengajak kalian dan akomodasi aku yang tanggung!!โ€

โ€œWhoaaaaaa choa choa choa!โ€

 

Soeun dan ara terlihat sangat antuasias, mereka tidak sabar untuk merencakan liburan bersama lagi . Terakhir kali mereka pergi liburan adalah saat pertama kali Soeun mengenalkan Seungho pada Arad an Sekyung , saat itu Seungho mengajak Soeun pergi liburan ke jeju dan ia bahkan membayarkan tiket pesawat untuk Sekyung dan juga Ara .

โ€œRasanya senang dapat kabar baik, aku malah dapat hal menyebalkan hari iniโ€ Soeun kembali teringat akan CEO baru nya

โ€œApa itu?โ€ Tanya Sekyung

โ€œStore ku kedatangan CEO baru, dan dia sangat sangat sangat menyebalkanโ€ Soeun mulai bercerita dengan ekpressiv, Ia bahkan menirukan gaya bicara Changwook

โ€œHahaha, apa dia tampan?โ€ Tanya Sekyung

โ€œHmmmm ya begituโ€ Jawab Soeun dengan sedikit malas

โ€œEy aku sudah bosan melihat namja namja tampan, di agency ku banyak sekaliโ€

Ara seperti tidak tertarik lagi membicarakan soal pria tampan . Begit juga dengan Soeun, ketika ia sudah memiliki seseorang dalam hatinya pria tampan lainnya seakan tak lagi menjadi sesuatu yang menarik baginya.

โ€œSetidaknya meskipun menyebalkan tapi kan dia tampan? Jadi ada sedikit pemandangan bagus di tempat kerjamu, dari pada di tempat kerjaku kebanyakan ahjussiโ€ Keluh Sekyung , mereka lalu tertawa dan membicarakan hal lain lagi hingga larut malam . Saat lelah, teman adalah alternative terbaik dalam melepas penat . Meskipun suasana hatinya sedang buruk tapi saat mengobrol dengan teman-temannya Soeun merasa kembali hidup dan sejenak melupakan segala permasalahan yang mengganggu dirinya .

***

Setelah mengeringkan rambutnya dengan handuk, Soeun duduk di kursi meja rias nya dan menatap dirinya di cermin. Lingkaran hitam di bawah matanya terlihat semakin jelas ketika wajahnya sudah tidak lagi di hiasi oleh make up . Akhir-akhir ini Soeun mengalami kesulitan tidur meskipun tubuhnya sangat lelah selepas bekerja,namun ia masih saja mengalami insomnia. Waktu sudah menunjukan pukul 11 malam, Soeun mengambil ponselnya dan mengecek kolom chatnya dengan Seungho.

โ€œBelum di baca juga, apa dia sangat sibuk sampai tidak sempat mengecek ponsel?โ€

 

Soeun terus bermonolog, bertanya-tanya pada dirinya sendiri soal apa yang dilakukan Seungho sampai tidak bisa membalas bahkan membaca pesannya. Sebagai seorang artsitek, Seungho memang kerap kali dibuat sibuk oleh pekerjaanya . Bahkan tak jarang Seungho juga kehilangan jam tidurnya karena harus menyelesaikan rancangan bangunan yang diminta oleh kliennya. Dan sebagai kekasihnya Soeun selalu mencoba untuk mengerti kesibukan itu, dengan penuh perhatian Soeun selalu mencoba untuk menyemangati Seungho ketika ia benar-benar dibuat lelah oleh pekerjaanya.

Aku bukan tipe perempuan yang merengek, meminta kekasihnya untuk selalu datang menjamput. Untuk bertemu kapanpun ketika mau, atau untuk selalu chatting 24jam dari mulai membuka mata hingga kembali tidur. Tidak, aku bukan tipe perempuan yang seperti itu. Aku mengerti dan mencoba sangat mengerti ketika dia sangat sibuk. Meski begitu tetap saja,ada saatnya aku membutuhkan dia..

Layar ponsel lalu memunculkan nama Ibunya, Soeun segera menjawab panggilan itu.

โ€œeomma?โ€ ย Ucap Soeun setelah panggilan terhubung

โ€œSoeun-ah! Kau belum tidur?โ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œeoh eomma, aku baru selesai mandi baru pulang kerja. Ada apa eomma kenapa belum tidur?โ€

โ€œAigoo kau bekerja sampai malam lagi? Eomma belum mengantuk, bogosippho Soeun-ahโ€

ย ย ย ย ย ย ย  Segurat senyum muncul di bibir Soeun ketika mendengar suara ibunya, sudah lama sekali dirinya tidak pulang ke Daegu dan tak bertemu dengan keluarganya.

โ€œnadu bogoshippo eomma, kalau aku dapat libur panjang aku akan pulangโ€

โ€œarasso, kau jaga kesehatan ya. Bagaimana kabar Seungho?โ€ ย Untuk beberapa saat Soeun terdiam saat mendengar nama Seungho. Ia tidak tahu apakah dirinya harus menceritakan soal Seungho yang sudah jarang sekali menghubunginya atau tidak.

โ€œDia baik-baik saja, sedang sangat sibuk dengan pekerjaannyaโ€

soeun tlp

โ€œtapi kalian masih suka bertemu kan?โ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œeoh, minggu ini aku akan bertemu dengannya eommaโ€ Jawab Soeun

โ€œBaguslah, sampaikan salam eomma pada seungho ya. Yasudah eomma tidur dulu, jaljaโ€

โ€œne eomma, jaljayoโ€

Keheningan kembali terasa setelah sambungan panggilan jarak jauh itu terputus. Soeun menghela nafasnya, menaruh ponselnya di meja rias dan berjalan menuju jendela kamarnya . Ia membuka sedikit gordennya dan menatap ke arah langit malam yang ditemani bulan purnama yang bulat sempurna.

โ€œBogoshippo, Seungho-ahโ€ Gumam Soeun dalam hatinya.

 

Daegu, musim dingin Tahun lalu

ย 

Setelah resmi berpacaran Seungho berniat untuk pergi ke Daegu,kampung halaman Soeun dan tak lain adalah untuk bertemu dengan keluarganya disana . Awalnya Soeun menolak karena seumur hidupnya Ia tak pernah membawa seorang pria dan dikenalkan sebagai orang yang memiliki hubungan khusus dengannya. Meskipun sebelumnya juga pernah menjalin hubungan dengan orang lain, tapi Soeun tak sampai pada tahap mengenalkan pada keluarganya.

โ€œAku sedikit ragu, appa kuโ€”bagaimana ya? Dia orang nya sedikit menyeramkan, aku takut dia memberikanmu respon yang kurang baikโ€ Soeun memilih kata-kata untuk menyampaikan pada Seungho bahwa dirinya belum siap untuk membawa Seungho ke rumahnya

โ€œgwaenchana aku akan mengatasinya, aku akan mendapatkan hati appamuโ€ Seungho tersenyum dan menenangkan Soeun yang masih kelihatan sangat ragu-ragu. Hingga waktunya tiba mereka benar-benar pergi ke Daegu, Soeun merasakan jantungnya berdebar dengan sangat cepat ketika orang tuanya sudah menyambut mereka di depan pintu rumah.

โ€œAnnyeonghaseyo, Yoo Seungho imnidaโ€ ย Seungho merunduk dengan sopan pada Ayah dan ibunya Soeun, ia menunjukan senyuman terbaiknya.

seunghho sen

โ€œAaaah ini yang namanya Seungho? Kau tampan sekaliโ€ Ibunya Seoun tersenyum dan menyambut Seungho dengan hangat, berbeda dengan Ayahnya yang lebih terkesan cuek dan tak mengatakan hal apapun .

โ€œne, aaah? Terimakasihโ€ Seungho menggaruk tengkuknya, Sementara Soeun sibuk dengan perasaan khawatirnya soal ayahnya yang belum memberikan respon apapun.

โ€œAyo masuk, diluar dinginโ€ Ucap Ayahnya kemudian, ia masuk ke dalam rumah terlebih dahulu. Di dalam terlihat Yoojung โ€“adik perempuan soeun- yang tengah menyiapkan makan siang, ia tersenyum pada Seungho yang baru masuk ke dalam bersama Soeun.

โ€œeonni!โ€ Yoojung berlari kecil ke arah Soeun dan memeluk kakaknya itu

โ€œKenalkan, ini Seungho dan ini Kim Yoojung adikkuโ€

โ€œYoojung imnidaโ€ Yoojung dan Seungho saling berjabat tangan dan tersenyum

โ€œKau cantik sekaliโ€ Puji Seungho

โ€œjinjja? Dengan eonni lebih cantik siapa?โ€ Goda Yoojung, Soeun hanya tertawa kecil

โ€œHmmmm sulit untuk menjawabnyaโ€ Jawab Seungho dengan sedikit tawa

โ€œEiiiy, Sudah pasti lebih cantik aku benarkan eonni?โ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œeoh, terserah kau sajaโ€

โ€œMianhae, keundae Soeun yang lebih cantik untukku hahahaโ€

Canda tawapun terdengar, dengan mudah Seungho dapat menyesuaikan diri dengan keluarga Soeun. Meskipun suasananya sedikit canggung ketika makan siang bersama, namun begitu ia tetap masih bisa mengobrol dengan kedua orang tua Soeun dan perlahan-lahan mereka mulai menerima keberadaan Seungho.

โ€œKau yang pertamaโ€ Soeun tersenyum, bersama senja yang menemani mereka berjalan menuju sebuah bukit yang letaknya tak terlalu jauh dari pemukiman tempat Soeun tinggal . Dari atas bukit mereka bisa melihat matahari tenggelam, dan langit yang berubah warna menjadi sangat indah.

โ€œeoh?โ€ ย Seungho menoleh pada Soeun yang berjalan di sampingnya

โ€œBiasanya aku berpacaran tanpa memberitahu orang tuaku, dan kau namja pertama yang aku bawa ke rumah. Chuakkaeyo!โ€ ย Soeun lalu bertepuk tangan dan membuat Seungho tersenyum, Seungho lalu menggenggam tangan Soeun.

โ€œGomawo, sudah mengenalkan aku pada keluargamu. Aku harap, aku bisa menjadi bagian dari keluargamuโ€

Di puncak bukit mereka sudah sampai, angin mulai berhembus dan Soeun menikmati suasana indah itu. Tidak terlalu banyak orang disana, hanya beberapa yang juga sengaja datang kemari untuk menyaksikan pemandangan langit yang menguning.

โ€œAku sangat bahagia hari iniโ€ Soeun tersenyum lagi menatap Seungho yang masih berdiri di sampingnya

โ€œnaduโ€ Tanggap Seungho

โ€œkeundaeโ€”aku juga takutโ€ Lanjut Soeun, terlihat kekhawatiran di wajahnya

โ€œAku takut kebahagiaan ini akan berakhir, dan kau tiba-tiba pergi meninggalkankuโ€ย  .

Bukan pertama kalinya Soeun di buat bahagia, lalu tiba-tiba dibuat begitu sakit dengan berbagai alasan. Ia takut hal itu juga akan terjadi lagi padanya ketika dirinya sudah merasa sangat bahagia bersama Seungho kali ini.

โ€œAniya, aku tidak akan pernah melakukan ituโ€ Ucap Seungho

โ€œjinjja?โ€ Tanya Soeun dengan mata memicing

โ€œeohโ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œAku tidak percaya, semuanya juga berkata begitu tapi pada akhirnya mereka pergi tanpa perasaanโ€ Soeun membuang wajah, ia lebih ingin menatap matahari yang perlahan semakin tenggelam. Seungho lalu mengubah posisi, ia berdiri di belakang Soeun dan memeluknya.

โ€œAku mencintaimu, Kim Soeun. Kau bisa pegang janjiku, aku tidak akan pernah meninggalkanmuโ€ Bisik Seungho dengan lembut, Soeun lalu tersenyum dan menggenggam tangan Seungho yang tengah melingkar dan memeluknya.

โ€œeoh, aku pegang janjimu!โ€

โ€œsaranghae,Kim Soeunโ€ Seungho kembali membisikan kalimat itu. Kalimat yang membuat Soeun menjadi lebih tenang saat ketakutan menghampirinya. Satu kata yang membuat Soeun merasa begitu istimewa, membuat Soeun merasa begitu diinginkan dan di sayangi. Seungho selalu berhasil membuatnya seperti itu, dan sekarang ketika hubungan mereka menjadi renggang Soeun selalu kembali mengingat janji yang diucapkan Seungho padanya. Janji untuk tidak akan pernah meninggalkan Soeun , dengan begitu Soeun bisa menjadi lebih tenang dan menyingkirkan segala pikiran negatifnya soal Seungho.

***

Hari pertamanya sebagai Direktur baru saja di mulai. Changwook mengawalinya dengan meminta laporan hasil kerja 1 bulan ke belakang pada Seo Kangjoon yang bertanggung jawab mengelola Vannel Store yang ada di korea.

โ€œAh iya, Tolong katakan pada seluruh karyawan aku akan mengadakan Monthly meeting jadi mereka harus siap, termasuk kauโ€ ย Changwook menaruh laporan yang diberikan oleh Kangjoon padanya .

โ€œne, daepyeonimโ€

โ€œDan juga aku sudah memesan product baru beberapa hari lagi akan datang, tolong di buatkan datanyaโ€ Lanjut Changwook

โ€œneโ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œLalu, simpan semua product yang sudah tidak update aku tidak mau melihatnya di pajang lagiโ€

โ€œneโ€

Kangjoon mengangguk lagi dan juga tersenyum pada Changwook yang sedari tadi terus berbicara. Kemudian Changwook menyalakan komputernya

โ€œAh, kau bawa CV mu?โ€ Tanya Changwook lagi

โ€œne, ini CV kuโ€ Kangjoon selangkah lebih maju menuju meja kerja Changwook dan memberikan CV yang dimintanya kemarin. Dokumen itu kemudian di baca oleh Changwook, Ia membenarkan posisi kacamatanya dan melihat dengan teliti.

Changwook baca CV Kangjoon

โ€œPengalaman kerjamu bagus jugaโ€ Komentar Changwook sambil menganggukan kepalanya, matanya lalu menuju pada rekam jejak pendidikan yang di tempuh oleh Kangjoon.

โ€œKau dari Universitas Kyungwon?โ€ Tanya Changwook kemudian

โ€œne, aku lulusan management bisnis Universitas Kyungwon. Ada apa daepyeonim?โ€

Changwook lalu terdiam, ia kembali teringat akan Jeon Hyebin yang juga kuliah di universitas yang sama dengan Kangjoon. Ketika kembali mendengar nama universitas itu, Changwook kembali teringat pada Hyebin yang hingga hari ini tidak ia ketahui kabarnya.

โ€œdaepyeonim?โ€ Kangjoon kembali menyadarkan lamunan Changwook

โ€œah? Kau boleh kembaliโ€ Setelah menaruh kembali CV milik Kangjoon, Changwook lalu mengalihkan perhatiannya pada komputernya. Kangjoon mengangguk lalu keluar dari ruangan Changwook untuk melanjutkan pekerjaanya.

Mata Changwook tertuju pada layar ponselnya, kini ia menatapi nama Hyebin di kontaknya dan kembali mencoba menghubungi nomor itu . Hasilnya masih tetap sama seperti 1 tahun terakhir, Hyebin tak bisa sama sekali dihubungi. Dan Changwook hanya bisa menghela nafas, memejamkan matanya sekejap dan bertanya Tanya sebenarnya apa yang tejadi pada Hyebin.

***

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œAku sedang makan siang, kau sedang apa? Jangan sampai melewatkan makan siangmu ya, sesibuk apapun itu kau harus tetap makanโ€

ย ย ย ย ย ย ย  Sambil mengunyah bekal makan siangnya, Soeun kembali mengirimi pesan pada Seungho meskipun pesan yang kemarin sama sekali belum di bacanya. Beberapa detik kemudian lalu muncul tulisan โ€œReadโ€ Soeun tersenyum senang.

โ€œeoh, aku sudah makan siangโ€ ย Hanya itu balasan yang dikirimkan Seungho padanya. Soeun sedikit kecewa, ia lalu menaruh sumpitnya dan menggunakan kedua ibu jarinya untuk mengetik .

โ€œBagaimana pekerjaanmu? Ah iya, boleh aku meneleponmu sebentar saja?โ€

โ€œNanti saja ya, aku sedang menyiapkan bahan untuk presentasiโ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œaaah begitu, yasudah semangat ya!โ€

Helaan nafas kembali terdengar, Soeun menaruh ponselnya dengan pasrah. Padahal ia hanya berniat untuk menyemangati Seungho dan menanyakan bagaimana kabarnya, ia sama sekali tidak berniat untuk mengganggu Seungho yang memang sibuk dengan pekerjaannya.

Aku tahu dia sibuk, aku tahu dia mungkin sedang berjuang dengan pekerjaannya. Tapi semakin hari, aku semakin merasa kehilangan dirinya. Ia bahkan sudah tak pernah lagi bertanya soal hariku, soal apa yang aku lakukan, soal bagaimana pekerjaanku, atau soal hal-hal kecil lainnya yang biasa selalu ia tanyakan saat dulu. Apa dia sudah tidak lagi peduli padaku?

***

Sekyung terus terusan menggerakan jarinya, menatapi layar ponselnya dan menanti panggilan masuk dari klien yang kemarin berjanji akan membeli 1 unit apartemen. Sudah jam 2 Siang dan klien itu sama sekali tidak datang sesuai dengan janji yang sudah mereka buat. Rasa cemas kini mulai menyelimutinya. Akhirnya Sekyung memutuskan untuk menghubungi klien itu dan memastikan hal yang sudah mereka sepakati.

โ€œne? tidak jadi? Kenapa? Tapi kanโ€”โ€œ

 

โ€œdia membatalkan pernikahannya! Aishh aku sedang pusing kenapa kau malah mendesakku?โ€ Suara kliennya terdengar membentak , Sekyung sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya

โ€œTapi kan kita sudah buat perjanjian, kau bisa pikir ulangโ€”โ€œ

sekyung nelpon klien

โ€œkau ini bagaimana? Aku bilang tidak jadi ya tidak jadi! Kau pikir aku mau tinggal di apartemen itu sendirian? Sudah jangan ganggu aku lagi!โ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œTa-tapiโ€” hallo? Hallo?โ€

Suara itu tidak lagi terdengar, Sekyung melihat panggilanya sudah terputus. Ia lalu duduk dengan lemas di kursi. Harapannya untuk mendapatkan keuntungan harus lenyap begitu saja.

***

Satu cup Frappelatte menemani Changwook yang tengah menunggu kehadiran teman lama nya. Ia sibuk memainkan ponselnya sebagai pengusir rasa bosan.

โ€œJi Changwook Hyung!โ€ Seorang pria melambaikan tangan setelah masuk ke dalam coffe shop dan menemukan Changwook tengah duduk di sudut ruangan.

โ€œOh Seungwoo, Waaah sudah lama sekali yaโ€ Changwook berdiri dari duduknya, tersenyum menyambut kedatangan Seungwoo teman lama nya. Mereka lalu duduk berhadapan dan berbincang satu sama lain, menanyakan kabar dan aktivitas apa yang tengah dilakukan.

โ€œHyung, kau berencana menetap di korea?โ€ Tanya Seungwoo, setelah menyeruput chocochino nya

โ€œeoh ยธsepertinya begituโ€

โ€œAish ku kira kau tidak akan kembali lagi ke koreaโ€

โ€œTentu saja aku kembaliโ€ Changwook lalu terdiam untuk beberapa saat,dan dengan ragu menatap Seungwoo.

โ€œAh Seungwoo-ah , apa kau tahu kabar soal Hyebin?โ€

 

โ€œHyebin? Jeon Hyebin?โ€ย  Seungwoo kembali bertanya

โ€œeoh Jeon Hyebinโ€ Changwook menganggukan kepalanya dan berharap mendapatkan sedikit informasi dari Seungwoo yang tidak lain adalah teman satu kelas Hyebin saat kuliah dulu.

โ€œKau masih berpacaran dengannya Hyung? Aku sudah tidak pernah dengar kabarnya lagiโ€ Jawab Seungwoo

โ€œjinjja? ah begitu rupanyaโ€

โ€œKau tidak berhubungan lagi dengannya?โ€ Tanya Seungwoo lagi

changwook tanya hyebin

โ€œeoh, sudah 1 tahun terakhir dia menghilang dan tidak ada kabarโ€

โ€œAh matta, 1 tahun lalu juga ada reuni kampus tapi aku tidak melihat kehadiran Hyebin. Eiiy , aku bahkan jarang berkomunikasi dengan teman-teman kampusku . Setelah berpisah dan sibuk dengan kehidupan masing-masing memang biasanya begitu kan?โ€

Changwook mengangguk setuju, nampaknya harapan untuk menemukan Hyebin kembali sirna saat ia sama sekali mendapatkan informasi apapun. Bahkan dengan mengunjungi rumah yang dulu ditinggali Hyebin pun, sama sekali tidak mendapatkan hasil apapun. Changwook harus menelan bulat-bulat kenyataan bahwa Hyebin sulit ditemukan bahkan setelah ia kembali ke korea.

โ€œOppa!โ€ Hyebin menepuk bahu Changwook, ia datang dengan senyuman lalu duduk di samping Changwook yang tengah membaca buku nya di bangku taman kampusnya.

 

โ€œHyebin-ah, kelas mu sudah selesai?โ€

โ€œeoh, Oppa sedang sibuk membaca?โ€ Mata Hyebin melirik pada buku yang di pegang Changwook.

โ€œGwaenchana , aku sudah selesaiโ€

โ€œgeureom ayo kita makan siang, aku suka menu di kampusmu kajja kajjaโ€ ย Hyebin lalu menggandeng tangan Changwook dan membawanya berjalan, mereka sama-sama tersenyum. Dan lagi-lagi kenangan Soal Hyebin selalu mengganggunya, Changwook segera menggelengkan kepalanya dan menyadarkan dirinya dari lamunan itu , ia kembali mencoba untuk fokus mengendarai mobilnya untuk dapat selamat sampai tempat kerjanya.

***

Soeun menggerakan kakinya kecil, ia merasa dibuat kewalahan oleh seorang pelanggan labil yang sedari tadi begitu merepotkannya.

โ€œTapi ini warnanya terlalu mencolok, aku tidak sukaโ€ Pelanggan seumuran ibunya itu mengembalikan tas yang tadi di rekomendasikan oleh Soeun

โ€œneโ€ Soeun kembali menaruh tas itu pada posisi semula, dan kembali berjalan mengikuti langkah pelanggan tadi

โ€œBagaimana kalau yang ini? Desainnya aku sukaโ€ Pelanggan itu mengambil sebuah tas lain yang warna nya sama dengan tas yang baru saja Ia komentari

โ€œne? Desainya memang bagus itu adalah product terbaru tapi warnanyaโ€”โ€œ

โ€œAku ambil yang ini sajaโ€

โ€œAh ne, silahkanโ€ย  Soeun tersenyum dan membawa tas itu menuju kasir untuk melakukan proses pembayaran . Ia berusaha menahan rasa jengkelnya, dan tetap menunjukan senyuman ramah pada pelangganya .

โ€œGamsahamnida, Hati-hati dijalan. Sampai berjumpa lagiโ€ Soeun merunduk sopan dan membiarkan pelanggan itu keluar dari Store . Senyuman itu kemudian hilang, Soeun menggerutu pada dirinya sendiri . Pintu store kemudian terbuka dan kebetulan Ji Changwook baru saja masuk melangkah , ia mendapati Soeun tengah menggerutu .

โ€œYa Kimbab-ssi!โ€ Soeun terkejut, saat melihat Changwook berdiri di hadapannya dengan tatapan tajam

โ€œKenapa kau tidak tersenyum?โ€ย  Tanya Changwook

โ€œne? mana mungkin, ini aku sedang tersenyumโ€ Soeun menunjukan senyum lebarnya pada Changwook yang semakin mengamatinya .

โ€œJelas tadi kau tidak tersenyum, apa jadinya kalau pelanggan yang datang lalu kau tidak menyambutnya dengan senyumanโ€ Changwook mulai mengomel

โ€œne daepyeonim, aku akan tersenyum terusโ€ Soeun masih menunjukan senyumannya

โ€œMemang harus, itukan pekerjaanmuโ€ Changwook lalu melenggang pergi, Soeun menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya dengan sangat hati-hati tangannya lalu mengepal dan menatapi punggung Changwook dengan amat kesal.

โ€œaish menyebalkan! Sudah cukup kau memanggilku Kimbab, itu sudah sangat menyebalkan . Kenapa harus semakin menyebalkan?โ€

Kangjoon baru saja keluar dari ruangan kerjanya dan memberikan pengumuman pada seluruh pramuniaga nya agar tidak pulang selepas jam kerja selesai, mereka harus bekerja sama untuk menata dan mendata product-product baru yang nanti malam akan datang, ternyata lebih cepat dari pada dugaan.

***

Music di dalam studio latihan sudah dimatikan ketika Ara menyuruh seluruh Trainee untuk beristirahat selama 1 jam sebelum mereka melanjutkan latihannya. Besok adalah hari yang bersejarah karena mereka akan memulai debutnya. Ara menyenderkan punggungnya ke tembok dan memeriksa ponselnya, ia melihat Nama Sekyung muncul di Grup โ€œUri Jibโ€

Sekyung : โ€œyedeura, kalian dimana aku butuh kalianโ€

ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย  ย ย ย ย  โ€œAku sangat kacau hari ini, kapan kalian pulang?โ€

Ara segera menggerakan jemarinya untuk membalas pesan yang dikirimkan oleh Sekyung, nampaknya pesan itu dikirim sore hari dan sampai saat ini belum ada yang membalasnya.

โ€œada apa? Mianhae aku akan pulang larut, besok trainee debut jadi aku harus latihan sampai malam di studio . Memang kenapa? Ada apa?โ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œCoach-nimโ€ Seorang trainee pria menghampiri Ara, ia memberi Ara sekaleng minuman.

โ€œeoh Minjae-ah? Gomawoโ€ Dengan senang hati Ara mengambil minuman yang diberikan pria yang lebih muda darinya itu, ia segera menaruh ponselnya dan meminumnya perlahan. Minjae terlihat memperhatikan Ara sambil tersenyum

โ€œWae?โ€ ย Tanya Ara

โ€œBesok setelah tampil di stage pertamaku, aku ingin menemuimuโ€ ucap Minjae

โ€œAda apa?โ€

โ€œAda yang ingin aku katakanโ€

โ€œMwoya katakan saja sekarangโ€ Ara memukul bahu Minjae dengan tawanya

โ€œAniya, aku akan mengatakanya setelah debutโ€ Minjae tersenyum. Ara kemudian mengangguk dan kembali meminum minuman yang diberikan oleh Minjae padanya.

โ€œSekyung-ah mianhae aku ada lembur hari ini, setelah pulang kau bisa ceritakan semuanya. Mianhae eohโ€

ย ย ย ย ย ย ย  Dengan terburu-buru Soeun kembali menaruh ponselnya di dalam sakunya, hari ini ia dan pramuniaga yang lain tidak di bolehkan pulang lebih awal karena barang-barang baru sudah datang dan Ji Changwook memerintahkan semua karyawan untuk bekerja sama menata, dan mendata product baru itu.

โ€œKau mengantuk?โ€ Kangjoon menyenggol bahu Soeun, ia terlihat sama sekali tidak bersemangat saat melakukan pendataan.

โ€œAniโ€ Jawab Soeun dengan lemas, ia lalu menyusun kembali tas-tas baru itu sesuai dengan urutan yang telah di tentukan

โ€œwae? Ada masalah dengan Seungho?โ€ Tebakan Kangjoon benar, Soeun mengangguk pelan

โ€œYa, kau ini sedang bekerja . Kau sibuk sekali,kenapa masih sempat memikirkan dia?โ€ Kangjoon menggelengkan kepalanya, sembari menulis jumlah product yang datang hari ini diselembar kertas yang ia pegang

โ€œKau benar, aku sangat sibuk tapi aku masih sempat memikirkan dia. Jika dia juga sibuk, kenapa dia tidak sempat menghubungiku?โ€ย  Keluh Soeun

โ€œMungkin dia sibuk menghubungi yang lainโ€

โ€œYa! Apa maksudmu?โ€ Soeun sedikit dibuat kesal oleh Kangjoon yang asal bicara, ia juga memukul kecil bahu Kangjoon dan membuat pramuniaga yang lain saling berbisik membicarakan kedekatan Soeun dan Kangjoon.

โ€œJaga sikapmuโ€ Bisik Kangjoon padanya

โ€œarassoโ€

โ€œLebih baik kau berikan ini pada daepyeonimโ€ ย Kangjoon kemudian memberikan beberapa lembar kertas hasil pendataan itu pada Soeun. Karena merasa malas dengan mata-mata sinis pramuniaga yang lain, Soeun setuju untuk pergi menuju ke ruangan tempat Ji Changwook berada.

***

Tatapan Changwook masih tertuju pada layar laptopnya, ia terus menerus menatapi foto โ€“ foto dirinya bersama Hyebin dulu saat mereka sama-sama saling jatuh cinta dan tersenyum manis menatap kamera. Dada nya kembali sesak mengingat Hyebin yang kini tiba-tiba menghilang tanpa sepatah kata pun.

โ€œaku akan menunggumu oppaโ€ Senyuman Hyebin masih terlihat jelas di ingatannya ketika mereka berpisah di bandara, Hyebin mengantar kepergian Changwook menuju Inggris .

โ€œeoh, aku akan kembali secepatnyaโ€

โ€œAku akan menunggumu dan tidak akan pergi kemanapunโ€

hyebb

Changwook lalu menutup matanya perlahan berusaha membuyarkan lamuman lamunan tentang dirinya dan juga Hyebin, tanpa terasa air mata tiba-tiba saja jatuh dan mengalir membasahi pipinya .

โ€œD-daepyeonimโ€ ย Soeun berdiri di ambang pintu ruangan Changwook yang terbuka.

โ€œYa!โ€ Changwook terkejut saat mendengar suara perempuan, ia segera berdiri dari duduknya lalu memutar tubuhnya ke belakang untuk menghapus air matanya terlebih dulu .

โ€œKenapa kau tidak ketuk pintu dulu?โ€ Ucap Changwook dengan nada mengomel

โ€œjaesonghamnida, pintunya terbuka jadi aku langsung masuk sajaโ€ Soeun malah melanjutkan langkah kakinya dan menghampiri Changwook di meja kerjanya.

โ€œDaepyeonim, kau baik-baik saja?โ€ Soeun melihat Changwook masih berdiri membelakangi nya

โ€œeoh! Ada perlu apa?โ€ Tanya Changwook kemudian setelah ia kembali memutar badan nya menghadap ke arah Soeun.

โ€œMatamuโ€”โ€œ

โ€œAku kemasukan debu, aish kotor sekali ruangan iniโ€ Sangkal Changwook, Soeun lalu mengangguk pelan dan menaruh kertas-kertas yang diberikan oleh Kangjoon padanya di meja kerja Changwook.

โ€œini laporan pendataannyaโ€ Ucap Soeun

โ€œeoh, terimakasih kau bisa keluarโ€

Tanpa mengatakan apapun lagi, Soeun hanya mengangguk kemudian sedikit merunduk dan berjalan pelan keluar dari ruangan Changwook.

โ€œYa Kimbap!โ€ Suara Changwook tiba-tiba terdengar, Soeun kembali menoleh ke belakang dan menghela nafas saat mendengar Changwook memanggilnya dengan sebutan kimbap

โ€œAku tidak menangis!โ€ Ucap Changwook kemudian, wajahnya terlihat serius dan berusaha untuk meyakinkan

โ€œne?โ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œAku tidak menangis, itu semua karena debu yang masuk ke mataku . Jinjjayo, aku tidak menangis geuraessoโ€”โ€œ

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œaku tidak mengatakan apapunโ€ Soeun memenggal kalimat Changwook, kemudian terjadi keheningan beberapa saat sampai akhirnya Changwook kembali memasang wajah cuek nya.

โ€œYasudah , keluar sanaโ€

โ€œne ne dari tadi aku memang mau keluar sampai tiba-tiba daepyeonim memanggilkuโ€

Changwook tak menanggapinya lagi, ia lalu mengambil kertas laporan yang diberikan Soeun dan memeriksanya tanpa memperdulikan Soeun yang dibuat kesal olehnya.

โ€œcih, aneh sekaliโ€ ย Soeun menggerutu dalam hatinya lalu berjalan keluar dari ruangan Changwook dengan cepat.

***

Seperti orang Bodoh, aku terus mengecek ponselku berkali โ€“ kali merasa sangat bahagia ketika notifikasi masuk dan merasa kecewa ketika tahu itu bukan dari seseorang yang ku harapkan. Sepi, rasanya seperti di hempaskan jauh-jauh. Orang yang biasanya selalu mengirimiku pesan setiap waktu , membuat moodku menjadi sangat bagus dan menyemangati hari-hari ku. Kini sudah tidak ada , entah kemana dan enta apa yang membuatnya jadi beginiโ€

ย ย ย ย ย ย ย  Dengan gontai Soeun menyeret langkah kakinya, kembali menghela nafas setelah melihat kolom Chatnya dengan Seungho . Pesannya tadi siang sama sekali tidak di balas, jangankan untuk sebuah balasan di bacapun tidak sama sekali. Soeun berdiri di depan gerbang rumah yang ia tinggalin bersama Ara dan Sekyung, ia menatap gerbang itu dan kembali menghela nafas.

Atmoshpere di dalam rumahpun terlihat tidak menyenangkan, Sekyung duduk di sofa dan melamun . Ara sedang sibuk dengan ponselnya, mereka sama sekali tidak menyadari kedatangan Soeun.

โ€œAku pulangโ€ Ucap Soeun dengan lemas, ia menaruh tas nya di meja kemudian berjalan menuju kulkas mencari minum untuk meredaan dahaganya.

โ€œSekyung-ah waegeurae?โ€ Tanya Soeun setelah meneguk air mineralnya, Tak ada jawaban apapun dari Sekyung yang masih tetap diam

โ€œOrang yang mau beli apartemen itu, dia membatalkanyaโ€ Ara menjawab, mewakili Sekyung yang sedang dalam mood berantakan . Soeun terkejut, ia segera menaruh gelasnya dan berlari kecil menghampiri Sekyung.

sekyungg ngelamun

โ€œjinjja? kenapa bisa di batalkan?โ€ Tanya Soeun lagi

โ€œMereka tidak jadi menikah,jadi beli apartemen nya pun di batalkanโ€ Ara menjawab lagi, Soeun lalu menghela nafas panjang dan menatap Sekyung dengan penuh rasa simpatik.

โ€œAku sudah merencanakan beli tas baru, sepatu baru di store tempat kau kerja. Aku sudah bilang pada eomma akan membelikan ponsel baru, aku sudah merencanakan liburan ke nami dan membuat bucket list dan semua hancur dalam sekejap huwaaaaaโ€

Sekyung kemuidan angkat bicara , ia tak bisa lagi memendam rasa sedihnya . Ara kemudian menaruh ponselnya dan mendekatkan diri pada Sekyung lalu mengusap pundaknya.

โ€œgwaenchana, nanti kau akan menemukan orang yang akan membeli apartemenโ€”โ€œ

 

โ€œaniya! Sudah 1 bulan ini aku belum menjual satu unit pun, kau tahu betapa senangnya aku ketika orang itu bilang sudah setuju akan beli?โ€ Sekyung meluapkan rasa kesalnya, air mata terlihat mengalir di pipinya.

โ€œeoh arra, rasanya pasti menyakitkan saat kenyataan tidak berjalan sesuai dengan harapan keundae kita bisa apalagi? Tidak mungkin meaksakan kehendakโ€ Soeun ikut menepuki bahu Sekyung

โ€œTetap sajaโ€”Pulau namiโ€ย  Isakan dan tangis Sekyung kembali terdengar lebih nyaring dari sebelumnya.

โ€œYa! Kau tidak kehilangan pekerjaanmu, kau tidak dipecat ayolah jangan begini kau akan baik-baik sajaโ€ Ara kemudian berusaha untuk menyemangati Sekyung agar tidak terlalu megambil pusing masalah ini.

โ€œgeurae Ara benar, setidaknya kau masih bisa mencari klien lain untuk beli apartemen itu gwaenchana gwaenchanaโ€

 

Soeun memeluk Sekyung dan menepuki punggungnya, membiarkan Sekyung menangis di pelukannya.

 

Kenyataan memang terkadang kejam, sangat kejam. Salahkan jika kita menyalahkan kenyataan yang sepertinya memang tidak pernah mau berjalan berdampingan dengan harapan yang sudah terlanjur kita tinggikan. Kenyataan memang kejam, dan menyakitkan. Siapa yang harus kita salahkan?

***

Hari sabtu telah tiba, Soeun sudah merias dirinya dan bersiap untuk pergi menemui Seungho karena ini adalah hari libur nya dan juga hari libur Seungho. Meskipun dari kemarin hingga hari ini Seungho sama sekali tidak membalas pesannya, hari ini Soeun berniat untuk menemuinya dan membicarakan apa yang sebenarnya membuat Seungho menjadi begini.

โ€œeodiga?(mau kemana)โ€ ย Tanya Sekyung, setelah melihat Soeun memakai sepatunya

โ€œKetemu Seungho, aku harus bicara dengannyaโ€ Jawab Soeun

โ€œDia masih belum menghubungimu?โ€ Ara baru saja keluar dari kamarnya, berjalan menuju kulkas dan mengambil minum.

โ€œeoh, semakin hari dia semakin jarang menghubungikuโ€

โ€œLalu kau akan bertemu dengannya sekarang? Bagaimana kalau dia sibuk?โ€ Tanya Sekyung kemudian, Soeun terdiam setelah mendengar kalimat itu .

โ€œMwoya sekarang kan hari sabtu? Bukankah dia libur? Memang sibuk apa? Kecuali kalau memang dia menghindarโ€ Ara mengeluarkan pendapatnya

โ€œYasudah bertemu saja dulu , tanyakan padanyaโ€ Lanjut Sekyung

โ€œKalau aku mendengar cerita ceritamu, ku simpulkan dia seperti menghindarimu dengan sengaja . Dengan sengaja menutup akses untuk berkomunikasi denganmuโ€ Ara menghampiri Soeun yang masih terdiam

โ€œAra-ah, jangan bilang begitu positif think saja dulu siapa tahu memang dia sibukโ€”โ€œ

โ€œShin Sekyung, tidak ada manusia yang benar-benar sibuk di dunia ini.ย  Lagi pula dia memang nya presiden? Sesibuk apasih sampai tidak bisa menghubungi Soeun?โ€

 

Kalimat yang di ucapkan oleh teman-temanku masih terngiang, merasuk ke dalam otak ku dan membuatku sedikit berpikir . Mereka benar, Seungho memang sengaja menghindariku . Tapi kenapa? Kenapa dia melakukan itu?

ย 

Setelah turun dari bus kota, Soeun berjalan menuju apartemen tempat Seungho tinggal . Ia menggenggam ponselnya dan terus menghubungi Seungho untuk yang ke sekian kalinya .

โ€œoh, wae?โ€ ย Suara Seungho akhirnya terdengar, Soeun berhenti melangkah setelah panggilan itu terhubung

โ€œSeungho-ah, kau dimana?โ€ Tanya Soeun dengan hati-hati

โ€œDirumah, aku baru mau tidur . Memang nya kenapa?โ€

โ€œAaah, kau libur kan hari ini? Bisakah kita bertemu sebentarโ€ Pinta Soeun

โ€œSiang ini aku ada Meeting dengan klien, mianhaeโ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œTapi ini kan hari liburmu?โ€

โ€œkliennya meminta hari ini, aku tidak bisa menolakโ€

โ€œYasudah kalau begitu sebelum kau bertemu dengan klienmu, aku ingin bertemu dulu denganmu tidak akan lama 1 jam sajaโ€”โ€œ

โ€œMianhae , aku tidak bisaโ€ ย Suara Seungho terdengar parau, tidak seperti biasanya. Soeun lalu menghela nafas ia memejamkan matanya sekejap dan emosinya mulai naik.

โ€œYa Yoo Seungho! Aku hanya meminta waktumu sebentar, kau tidak perlu repot repot menemui ku. Aku yang akan datang menemuimu , masih tidak bisa?!?โ€ Soeun mulai meninggikan nada bicaranya.

โ€œmianhae aku benar-benar sibuk hari iniโ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œ1 Jam ! hanya 1 jam Yoo Seungho!โ€ Soeun menyentak lagi, orang orang yang berjalan di sekitarnya menatap heran ke arah Soeun yang terlihat marah-marah dengan ponsel di telinganya.

โ€œPokoknya aku akan datang menemuimu!โ€

Tak mungkin Soeun mengurungkan niatnya setelah ia tinggal beberapa langkah lagi sampai di tempat Seungho tinggal, ia lalu menyeret langkahnya untu sampai di depan pintu apartemen Seungho .

โ€œYoo Seungho!โ€

Pintu terbuka, saat Soeun sudah menekan bel nya berkali โ€“ kali . Seungho muncul di hadapan Soeun dengan wajah yang terlihat lelah . Matanya terlihat sembap dengan rambut yang sedikit berantakan .

โ€œK-kauโ€”โ€œ

โ€œMasuklahโ€ Seungho membiarkan Soeun masuk ke dalam apartemenya yang berantakan , terlihat banyak kertas berserakan di lantai . Terlihat gambar- gambar dan rancangan bangunan yang dibuat oleh Seungho. Penggaris dan juga pensil yang berantakan di meja kerjanya, serta beberapa cup ramyeon yang menumpuk di meja.

โ€œmianhae aku tidak sempat membereskan nya, duduklahโ€ย  Seungho menyingkirkan kemeja dan pakaian-pakaianya yang menumpuk di sofa dan mempersilahkan Soeun untuk duduk . Rasa marah Soeun seketika reda setelah melihat keadaan Seungho .

โ€œAku tidak tidur semalamanโ€ Ucap Seungho setelah ia duduk disamping Soeun, kantung mata terlihat jelas pada mata Seungho yang terlihat kelelahan . Sebagai arsitek, hal hal seperti ini memang wajar terjadiย  ia harus dengan cepat menyelesaikan rancangan bangunan demi mengejar deadline dan mengabaikan jam tidur serta kesehatannya sendiri . Soeun menarik nafasnya dalam-dalam, Ia merasa bersalah pada dirinya sendiri karena sudah berpikir macam-macam pada Seungho.

โ€œKau sudah makan?โ€ Tanya Soeun kemudian

โ€œKemarin malam aku makan ramyeonโ€ Jawab Seungho

โ€œTunggu disini aku buatkan kau sarapanโ€ Soeun beranjak dari duduknya

โ€œgwaenchana tidak perluโ€”โ€œ

โ€œTunggu sajaโ€

Seungho diam, ia melihat Soeun berjalan menuju dapurnya dan mengambil beberapa bahan makanan yang ada di dalam kulkas kemudian bersiap untuk membuat sarapan .

โ€œAku dapat project baru, pembangunan sebuah hotel di daerah Gangwoon. Deadline nya akhir bulan ini , tapi klien ku terus terusan menolak rancangan yang ku buat. Mereka terlalu banyak melakukan revisi dan itu membuat kepalaku ingin pecahโ€

Seungho mengeluarkan keluhanya selama Soeun memasak. Ia lalu berbaring di Sofa menunggu Soeun selesai dengan apa yang dilakukannya.

โ€œKau pasti sangat lelah ya? Meski begitu kau harus istirahat dan makan yang cukup, jika kau sakit kau tidak bisa melanjutkan projectmuโ€ ย Soeun menuangkan oumurice nya ke dalam piring dan menyajikanya di meja makan. Suara Seungho tak lagi terdengar, Soeun melihat Seungho sudah memejamkan matanya dan berbaring di sofa.

โ€œSeungho-ah, jangan setress . Aku tidak ingin kau lelah seperti iniโ€ Soeun menatapi wajah Seungho yang sedang tertidur lelap, ia lalu mengusap puncak kepalanya dengan lembut merapikan rambutnya yang berantakan.

โ€œKalau begitu kau istirahat saja, setelah itu jangan lupa makan ya!โ€ Ia berbisik seolah Seungho dapat mendengarnya, perlahan Soeun mencium kening Seungho dan kembali menatap wajah Seungho .

โ€œeodiga?โ€ Tangan Seungho tiba-tiba bergerak menahan Soeun yang hendak pergi.

โ€œOh, kau bangun? Mianhae aku pasti membangunkanmuโ€

โ€œTetaplah disiniโ€

โ€œTapi aku tidak mau mengganggu tidurmuโ€

โ€œAniya, aku tidak merasa tergangguโ€

Setelah mengubah posisinya, Seungho lalu menarik tangan Soeun dan membuatnya duduk di sofa . Soeun tersenyum saat Seungho kembali membaringkan dirinya namun kini ia berada tepat di pangkuan Soeun. Tangan Soeun kembali mengusap lembut puncak kepala Seungho.

โ€œSaranghae, Kim Soeunโ€ Seungho membuat Soeun tak bisa berkata-kata, ia hanya bisa memandangi wajah Seungho . Melihat mata sipitnya menutup, tangan Seungho lalu mengenggam tangan milik Soeun dan menaruhnya di dada. Soeun masih memperhatikan Seungho yang berbaring di pangkuannya .

Aku kembali kalah, semua pertanyaan yang ingin kuajukan padanya seperti sirna begitu saja. Meskipun aku masih bertanya-tanya tapi setidaknya aku mendapatkan sebuah jawaban bahwa Seungho memang sedang dalam kondisi yang tidak baik sekarang, aku kalah dan tak bisa mendesaknya untuk selalu ada untukku, dan ketika dia mengatakan kalimat itu , aku benar-benar kalah dibuatnya

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œNado saranghae, Yoo Seunghoโ€ Segurat senyum terlihat di bibir Seungho, dan Soeun merasakan Seungho menggenggam tangannya semakin erat.

***

โ€œAish jinjja aku sangat ingin marah, aku benar-benar kecewaโ€

Sekyung kembali menceritakan pengalaman menyakitkannya soal pembelian unti apartemen yang dibatalkan, kepada kekasihnya Taejoon.ย  Mereka tengah menikmati makan siang bersama di sebuah restoran, memanfaatkan hari libur kerja untuk menghabiskan waktu dan mengobrol satu sama lain.

โ€œAugh orang itu benar โ€“ benar keterlaluanโ€ Tanggap Taejoon

โ€œBenarkan? Padahal aku sudah berharap banyak, menyebalkan sekaliโ€ Sekyung semakin kesal, ia jadi tidak berselera untuk makan sedari tadi hanya terus bercerita tanpa menyentuh makanannya.

โ€œChagiya, kau makan lah duluโ€ Ucap Taejoon sembari menunjuk kea rah Spagetti yang masih utuh di piring milik Sekyung

โ€œarassoโ€ Sekyung mulai mengambil sumpitnya

โ€œSebentar ya, aku ke toilet duluโ€ Taejoon beranjak dari tempat duduknya, ia meninggalkan dompet, kunci mobil, dan ponselnya di meja. Sekyung hanya mengangguk dan mulai melahap spaghetti nya.

โ€œDrrt drttโ€ Ponsel milik Taejoon tiba-tiba bergetar, Mata Sekyung langsung melirik ke arah ponsel kekasih nya itu . Selang beberapa detik, ponselnya bergetar lagi dan memunculkan notifikasi pesan yang masuk . Rasa penasaran membuat Sekyung mengambil ponsel Taejoon .

โ€œHan Jimin? Siapa ini?โ€ Sekyung membuka pesan tersebut, dan membulatkan matanya setelah melihat foto profil seseorang yang bernama Han Jimin itu.

โ€œSekyung-ah Sekyung-ah! Tunggu duluโ€

Rasa amarah berkecambuk, bercampur sakit dan rasa lain yang tak bisa dijelaskan . Sekyung segera keluar dari restoran setelah melihat pesan yang dikirim oleh Han Jimin pada Taejoon, serta foto profil Han Jimin yang tengah berpose mesra dengan Taejoon .

โ€œLepaskan!โ€ Ucap Sekyung sembari menepis tangan Taejoon

โ€œKenapa kau bersikap seperti ini? Jangan seperti anak kecil!โ€ Taejoon malah membentak Sekyung dan membuat emosinya semakin memuncak

โ€œmwo? Kenapa? Siapa yeoja itu?โ€ Tanya Sekyung

โ€œItu temanku, hanya temanโ€”โ€œ

โ€œOppa kau kemana? Oppa kenapa tidak balas pesan ku? Oppa apa kau tidak rindu aku? Teman? Cih, mana ada teman seperti itu!โ€

โ€œJangan salah paham dulu itu memang temankuโ€”โ€œ

โ€œLalu kenapa dia memakai foto profil bersamamu, dengan pose mesra? Heol! Aku bahkan tidak tahu kapan kau berfoto dengannya!โ€

โ€œLagi pula kenapa kau membuka ponselku, kau tidak menghargai privasiโ€”โ€œ

โ€œmwo? Ya, Taejoon-ah aku ini yeojachingu mu. Hal yang wajar kalau aku membuka ponselmu!โ€

โ€œAku tidak suka kau mengusik privasikuโ€ Taejoon membuang pandangannya dari Sekyung, dan membuat Sekyung tak habis pikir atas sikap kekasihnya itu.

โ€œKau selingkuh?โ€ Tatapan Sekyung menjadi semakin tajam

โ€œmwo? Kau menuduhku?โ€ Taejoon tak terima

โ€œSudah jelas buktinya!โ€

โ€œSudah ku bilang itu hanya temanโ€

โ€œyasudah berikan aku kontaknya , biar aku yang hubungiโ€”โ€œ

โ€œKenapa kau kekanak-kanakan sekali,sih?โ€ Sekyung mengepalkan tangan nya keras-keras ia sama sekali tak bisa lagi menahan emosinya menghadapi pria macam itu.

โ€œBerikan aku kontaknya!โ€ Pinta Sekyung

โ€œShirreoโ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œJadi kau lebih memilih yeoja itu?โ€

โ€œAh sudahlah terserah kau!โ€

 

 

Sekyung hanya bisa menggertakan giginya, ia melihat Taejoon malah melenggang pergi darinya dan membiarkan dirinya di gerogoti rasa kesal dan pertanyaan soal bagaimana bisa kekasih yang 2 tahun bersamanya ini, mengkhianatinya begitu saja.

 

***

Tidak seperti hari kemarin, Soeun sudah bisa tersenyum sekarang mengingat hubungan nya dengan Seungho berjalan dengan baik-baik saja.

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œKau sudah pulang? Aku mau meeting dengan klienku sore iniโ€ ย Dengan cepat Soeun membalas pesan yang masuk ke dalam ponselnya

โ€œeoh, aku baru saja tiba di rumah. Geurae? Semangat untuk meetingnya semoga tidak ada revisi lagi! Yoo Seungho hwaiting!โ€

Ia bahkan menambahkan emoticon kiss and hug di kolom Chatnya, Soeun melepaskan sepatunya dan melihat rumah dalam keadaan sepi . Ara tengah menghadiri debut Idol yang di trainee olehnya, sementara Sekyung bilang ia pergi dengan Taejoon kekasihnya.

โ€œAaaaah Aku mau menonton drama sajaโ€ Soeun duduk di sofa dan menyalakan televisi, kemudian mengambil remot dan mencari channel yang menurutnya menyenangkan untuk di tonton. Tiba-tiba pintu kamar Sekyung terbuka, dengan malas Sekyung berjalan menuju dapur dan menaruh gelas di meja makan.

โ€œSekyung-ah? Kupikir kau pergi dengan Taejoonโ€”โ€œ

โ€œAku sudah selesaiโ€ Ucap Sekyung dengan tatapan Kosong

โ€œmwo?โ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œAku dan dia sudah selesaiโ€ Lanjut Sekyung, ia lalu berjalan menghampiri Soeun dan duduk di sebelahnya. Kini Soeun mengabaikan acara televisi yang tengah tayang .

โ€œwaegeurae?โ€ Tanya Soeun sembari memperhatikan wajah Sekyung yang terlihat tidak baik-baik saja.

โ€œKeunyangโ€”Bagaimana urusanmu dengan Seungho? Apa katanya? Kenapa dia tidak menghubungi?โ€ Tanya Sekyung, seakan mengalihkan topik pembicaraan

โ€œAhh gwaenchana, aku sudah baik-baik saja dengan dia. Memang Seungho sedang sibuk bekerja dia ada project pembangunan hotel jadi seperti ituโ€

โ€œgeurae? Syukurlah, ku harap Seungho tidak menyakitimu dengan bermain-main di belakangmuโ€ Sekyung menganggukan kepalanya, lalu air mata tiba-tiba kembali jatuh.

โ€œW-waegeuraeyo? Sesuatu pasti terjadi eoh? Marebwaโ€ ย Soeun semakin serius menatap Sekyung.

โ€œTaejoonโ€”dia berselingkuh . Aku melihat Chatting mesra nya dengan yeoja lain di ponselnya, yeoja itu bahkan memasang Display picture berdua dengan Taejoonโ€ Lanjut Sekyung dengan terisak

โ€œmwo? Siapa yeoja itu? Apa kau kenal?โ€

โ€œaniya, aku tidak kenal tapi Taejoon bilang itu adalah teman nyaโ€

โ€œTidak mungkin! Lalu bagaimana, apa yang Taejoon bilang?โ€

โ€œDia terus mengelak, aku tidak tahan dan ini rasanya sakit sekaliโ€ Sekyung menangis semakin nyaring, ia terus menepuki dadanya . Soeun lalu menarik Sekyung ke dalam dekapannya dan mengusap punggungnya .

โ€œSudah, lupakan saja namja sialan itu. Dia tidak pantas untukmu, laki-laki peselingkuh memang tidak bisa di maafkanโ€ Soeun ikut terbawa emosi, ia sangat tahu betul bagaimana rasanya di permainkan dan di selingkuhi seperti itu . Ia sangat tahu hingga mengerti apa yang Sekyung rasakan kini.

โ€œJadi 2 tahun ini untuk apa? Kenapa dia melakukan ini padaku Soeun-ah, sakit sekaliโ€ Isak Tangis Sekyung membuat Hati Soeun terenyuh, Soeun menahan air matanya agar tidak keluar .

โ€œTidak apa-apa besyukurlah tuhan sudah memisahkan mu dengan orang yang tidak baik, menangis saja untuk hari ini . Lalu jangan lagi tangisi namja brengsek seperti diaโ€

Tangisan Sekyung membuat Soeun kembali mengingat rasa sakitnya, rasa sakit yang sudah sembuh namun hingga hari ini Soeun tak pernah bisa melupakan kenangan menyakitkan itu. Ketika seseorang yang ia percaya malah berkhianat dan membuatnya begitu terluka, ketika seseorang yang ia kira juga mencintainya malah bermain-main di belakang nya .

***

 

Ji Changwook mendapatkan informasi dari Seungwoo, kalau beberapa hari yang lalu ia melihat Hyebin keluar dari sebuah perusahaan asuransi . Tak ingin tinggal diam , Changwook segera pergi ke tempat yang di sebutkan oleh temannya itu. Ia mencari informasi tentang Hyebin pada pegawai asuransi itu.

โ€œne, Jeon Hyebin dulu memang bekerja disini keundae dia sudah resign 1 bulan yang laluโ€

โ€œKenapa dia resign?โ€ Tanya Changwook

Changwook cari info hyebin

โ€œAku kurang tahu, aku tidak begitu dekat dengannya . Dan juga beberapa hari yang lalu dia kembali kemari untuk bertemu dengan pimpinan kami, entah apa yang mereka bicarakanโ€ Jelas pegawai asuransi itu

โ€œApa kau tahu alamat rumahnya?โ€

โ€œanimida, aku tidak tahuโ€

Dengan putus asa Changwook keluar dari perusahaan asuransi yang cukup besar itu, ia memijat keningnya dan menatap ke arah langit siang yang cerah itu . Usahanya untuk menemukan Hyebin sepertinya menjadi lebih sulit, bahkan sampai hari ini ia tidak menemukan titik terang .

โ€œChogioโ€ ย Seorang perempuan tiba-tiba menempuk bahu Changwook

โ€œne?โ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œapa kau mencari Hyebin?โ€ Tanya perempuan yang menggunakan seragam pegawai asuransi itu, ini adalah pegawai yang berbeda dari yang sebelumnya di tanyai oleh Changwook.

โ€œne, kau mengenalnya?โ€

โ€œne dia teman satu shift ku,kami lumayan dekat ah iya namaku Jinjooโ€ Perempuan itu tersenyum dan mengulurkan tangannya, Changwook bernafas lega dan menjabat tangan itu. Mereka lalu memilih duduk di sebuah taman yang letaknya tak jauh dari gedung asuransi itu.

โ€œAku juga terkejut saat tahu hyebin tiba-tiba resign, padahal malamnya kami sama-sama makan bersama tapi dia tidak menceritakan apapun padakuโ€ Jelas Jinjoo, terlihat kesedihan di wajah perempuan itu .

โ€œApa kau punya kontaknya, atau alamatnya?โ€

โ€œAh ne, aku akan mengirimkannya padamuโ€ Jinjoo lalu mengeluarkan ponselnya dan member Changwook kontak Hyebin dan juga alamat tempat tinggal Hyebin.

โ€œJaesonghaeyo, aku harus segera kembali bekerjaโ€ Jinjoo lalu beranjak dari duduknya, Changwook tersenyum dan ikut mengubah posisi duduknya .

โ€œne, aku sangat berterimakasih atas bantuanmuโ€

โ€œAh aniyo itu bukan apa-apa , keundae kalau boleh tahu kau siapanya Hyebin?โ€

โ€œAh akuโ€”โ€œ

โ€œNamjachingu?โ€ Tebak Jinjoo, dan Changwook hanya tersenyum malu-malu

โ€œHyebin tak pernah mengenalkan namjachingunya padaku, meskipun dia sering bercerita tentangmu. Akhirnya aku bertemu denganmuโ€

โ€œBercerita tentangku?โ€

โ€œne, ah jaesonghaeyo aku harus segera kembaliโ€ Jinjoo lalu berpamitan , ia benar-benar pergi dan meninggalkan Changwook yang sebenarnya masih ingin menggali informasih . Ia lalu kembali duduk dan menatap ke arah danau yang ada di depannya.

Hari Minggu, Soeun hanya bekerja setengah hari . Ia bisa pulang lebih awal dan dengan penuh semangat Ia berjalan menuju sebuah taman tempatnya akan bertemu dengan Seungho untuk makan siang bersama . Cuacanya tidak terlalu panas, awan-awan sedikit menutupi sinar matahari siang ini . Dengan senang hati Soeun duduk di bangku taman yang menghadap ke arah danau yang tenang di depannya . Terlihat beberapa orang tengah menikmati suasana taman, ada juga beberapa anak kecil yang bermain bola dan berlarian kesana kemari .

โ€œWhoooaaa, senang sekali hari iniโ€ Soeun tersenyum dan sedikit menggeliat , merenggangkan lengannya . Pandangannya lalu tertuju pada seorang pria yang tengah duduk dan melamun di sebuah bangku taman yang berjarak sekitar 10 meter dari tempatnya duduk .

โ€œmwoya? Apakah itu daepyeonim?โ€ ย Soeun segera membuang pandangannya dan berpura-pura tidak mengenal CEO nya itu .

โ€œKenapa dia disini? Apa yang dia lakukan?โ€ย  Pelan-pelan Soeun kembali melirik kea rah Changwook dari kejauhan .

โ€œApa dia sedang melamun?โ€ Pikir Soeun lagi, ia bertanya Tanya kenapa orang se kaya itu bisa melamunkan sesuatu .

โ€œAh molla dia tidak melihatku,gwaenchana aku hanya disini sampai Seungho datangโ€

โ€œMianhae aku tidak bisa bertemu hari ini. Klien ku minta revisi lagi dan aku harus menyelesaikannya malam iniโ€

ย ย ย ย ย ย ย  Pesan masuk ke dalam ponsel Soeun berhasil membuat moodnya berantakan, Soeun menatapi layar ponselnya dan kembali membaca ulang pesan yang dikirim Seungho padanya. Ia berpikir soal balasan apa yang akan di kirim padanya .

โ€œAku sudah menunggumu di tamanโ€”โ€œ Ia kembali menghapus ketikanya, dan menghela nafas .

โ€œgwaenchana, kita bisa makan siang bersama lain kali. Semangat untuk revisi nya!โ€

ย ย ย ย ย ย ย  Soeun lalu memejamkan matanya sejenak, ia kembali membuka mata dan melihat ke arah danau lalu terkejut saat melihat anak kecil yang berdiri di pinggiran jembatan, seakan ingin melompat ke danau untuk mengambil bola nya yang terjatuh disana.

โ€œa-andwae!โ€ ย Soeun reflek berdiri dari tempat duduknya, ia menaruh tas dan juga ponselnya di bangku taman . Anak kecil itu kemudian terjatuh ke dalam danau, Soeun kemudian berlari ke arah danau .

Anak kecebur

โ€œandwae!!โ€ Suaranya yang keras membuat orang-orang yang berada di taman melihat ke arah Soeun yang berlari, kemudian melompat ke danau .

โ€œMwoya ada apa itu?!โ€

โ€œAda orang tenggelam!โ€

Anak kecebur byur

Orang-orang di sekitar taman lalu berlarian menuju tepian danau, melihat Soeun yang sudah berada di danau dan berusaha menyelamatkan anak kecil itu .

โ€œtunggu dulu, ini dalam sekali kenapa danau nya dalam sekali? Aaah! Aku tidak bisa berenang di tempat se dalam ini! Bagaimana ini!?โ€

ย ย ย ย ย ย ย  Soeun di buat panik setelah menggerakan kakinya , ia menyelam dan melihat dasar danau masih sangat jauh dan kakinya sama sekali tidak bisa menyentuh dasar danau . Soeun ketakutan dan dibuat panik oleh dirinya sendiri sehingga ia kehilangan kendali.

โ€œSiapa saja tolong bantu mereka!โ€

โ€œEunwoo! Anak ku!! Aishhโ€ Seorang pria lalu melompat ke danau untuk menyelamatkan anak kecil tadi, Changwook sampai di tepian danau dan melihat Soeun tengah bersusah payah untuk tidak tenggelam sementara anak kecil tadi sudah berhasil di selamatkan oleh ayahnya .

โ€œAish , merepotkan saja danau kotor dan menijikan iniโ€”aishh!โ€ Changwook lalu melompat ke danau , berenang menghampiri Soeun yang hampir saja kehabisan nafas.

โ€œTolong aku , siapa saja tolong aku . Aku berjanji akan membalas budi, aku akan membalas kebaikan siapapun yang menolongku. Aku berjanji, tuhan kirimlah seseorang untuk menolongkuโ€

ย ย ย ย ย ย ย  Soeun tak sanggup lagi menyeimbangkan dirinya agar tidak tenggelam, ia kehabisan nafas dan terlalu banyak air yang masuk ke dalam hidung maupun mulutnya.

โ€œYa! Sadarlahโ€ Changwook berhasil menyelamatkan Soeun , membawanya kembali berbaring di tepian danau dengan keadaan basah kuyup . Soeun masih tak sadarkan diri dan wajahnya terlihat sangat pucat. Changwook terus menepuki pipi Soeun yang terasa sangat dingin, ia juga mencoba menyentuh denyut nadi Soeun yang terasa lemah .

โ€œKimbap! Sadarlah!โ€ Kepanikan mulai melanda Saat Soeun sama sekali tak sadarkan diri dan bibirnya mulai membiru, Changwook lalu mendekatkan wajahnya pada Soeun . Menutup akses nafas di hidung Soeun dan memberinya nafas buatan . Kemudian melakukan pompa jantung dengan tangannya berkali โ€“ kali .

โ€œKim Soeun! Kim Soeun sadarlahโ€

Samar-samar Soeun mendengar suara seorang lelaki ditelinganya, ia merasa tubuhnya dingin dan mengigil. Lalu merasakan sesuatu yang lembut menyentuh bibirnya berulang kali.

โ€œAiish, Kim Soeun!โ€

โ€œuhoookkโ€ Soeun kemudian terbangun, ia mengeluarkan air dari mulutnya dan merasakan dadanya yang begitu sesak dan sakit .

โ€œGwaenchana?โ€ ย Terlihat wajah Changwook yang begitu panik, Soeun memejamkan matanya sejenak .

โ€œDaepyeonim?โ€ Ucap Soeun dengan suara yang semakin melemah

โ€œeoh ini aku, apa kau bisa bangun?โ€ย  Soeun menggelengkan kepalanya, sekujur tubuhnya terasa begitu lemas . Changwook Lalu menggendong Soeun dan berjalan menuju mobilnya .

โ€œPegangan yang erat, kau bisa jatuhโ€ Ucap Changwook sambil berjalan. Soeun membuka matanya perlahan dan mengalungkan tangannya ke pundak dan leher Changwook . Ia merasakan kilau mentari yang membuat matanya sedikit silau dan melihat air bertetesan dari rambut basah Changwook . Soeun kembali memejamkan matanya.

โ€œTerimakasih Tuhan, aku masih diizinkan untuk hidup . Tapi diantara sekian banyak orang, kenapa harus dia? Kenapa harus orang ini? Aishhโ€

ย 

***

ย ย ย ย ย ย ย  Untuk ke tiga kalinya Changwook membilaskan sabun cair dan antiseptic pada tubuhnya , kemudian kembali membasuhnya sambil terus menggerutu .

โ€œAish kotor sekali, air danau yang penuh kumanโ€ Keluhnya lagi , ia sendiri heran mengapa dirinya sampai melompat ke danau itu demi menyelamatkan Soeun.

Dengan sekejap Soeun membuka matanya, ia melihat dirinya berada di tempat asing. Ia lalu mencoba untuk bangun dan mengedarkan pandanganya, terlihat furniture mewah dan mahal berada di sekitarnya .

โ€œmwoya? Dimana aku?โ€ ย Terdengar suara gemercik air shower entah dari mana, Soeun melihat seluruh tubuhnya masih menggunakan pakaian basah . Dari sofa tempat ia berbaring tadi kemudian ia berjalan perlahan.

โ€œCho-chogio?โ€ ย Dengan hati-hati Soeun berjalan melangkah, mencari tahu dimana dirinya berada . Tak ada foto atau apapun di dinding, ia tiak bisa menemukan identitas pemilik rumah mewah ini .

โ€œApakah ini kamar mandinya?โ€ Soeun sampai di depan pintu sebuah ruangan, ia lalu perlahan membukanya dan melihat isi kamar yang begitu mewah . Kasur dengan King size , lemari dan juga meja kerja yang lengkap dengan pendingin ruangan serta komputer .

โ€œWhoaa daebak, kamarnya seukuran ruangan tengah di rumahkuโ€ Ucap Soeun dengan decak kagum . Ia lalu kembali menutup ruangan kamar itu dan berjalan lagi mencari pemilik rumah .

Changwook baru saja selesai membersihkan dirinya, ia menggunakan kimono dan mematikan shower lalu keluar dari kamar mandinya .

โ€œAAAAAAAAAAAAAAAAAAโ€

Soeun berteriak terkejut saat melihat Changwook keluar dari kamar mandi dengan menggunakan kimono . Changwook lalu menutupi telinga nya sampai Soeun selesai berteriak .

โ€œD-d-daepyeonim?!โ€ ย Soeun dengan spontan menyilangkan tangan di dadanya setelah melihat Changwook dengan keadaan seperti itu.

โ€œMwoya? Kenapa kau bertingkah begituโ€ Ucap Changwook dengan terheran

changwook abis mandi uhuy

โ€œA-apakah ini rumah mu?โ€ Tanya Soeun

โ€œeoh! Kau sudah sadar rupanyaโ€ Changwook kemudian berjalan menuju kamarnya, Soeun membuntutinya .

โ€œkenapa aku bisa ada disini? Bagaimana caranya?โ€ Soeun terus bertanya hingga Changwook berhenti di depan pintu kamarnya .

โ€œKau lupa? Kau pingsan saat mencoba keren menjadi pahlawanโ€ Sindir Changwook

โ€œne? Aaaaah matta danau ituโ€”โ€œ

โ€œApa jangan-jangan kau tidak bisa berenang?โ€ Changwook mendekatkan wajahnya pada Soeun

โ€œBisa, aku bisa berenangโ€

โ€œLalu kenapa kau sangat merepotkanku, atau kau pura-pura tenggelam agar aku bisa menolongmu?โ€ Kali ini Changwook memicingkan matanya dan menatap Soeun dengan curiga

โ€œMwoya, untuk apa aku melakukan ituโ€”โ€œ

โ€œAish aku menderita sekali, dibuat kotor oleh danau ituโ€ Changwook melenggang masuk ke kamarnya , menutup pintunya keras-keras dan tak membiarkan Soeun untuk menerobos masuk.

โ€œcih, siapa juga yang meminta pertolonganmu!โ€ Soeun kesal, ia kembali berjalan menuju sofa dan melihat tas serta ponselnya ada disana .

โ€œTerimakasih atas pertolonganmu, kalau begitu aku pulangโ€”โ€œ

โ€œKau mau pulang dengan keadaan begitu?โ€

 

Selang beberapa menit Changwook keluar dari kamarnya, Ia sudah berpakaian lengkap. Soeun lalu melihat dirinya sendiri yan berantakan, dengan bau amis dan juga pakaian basah nya .

โ€œYa bagaimana lagiโ€

โ€œSetidaknya bersihkan dulu dirimuโ€ย  Tangan Changwook menunjuk ke arah kamar mandi, Soeun diam dan berpikir ulang .

โ€œKau bisa gunakan pakaian olahragaku lalu pulangโ€

โ€œne?โ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œShirreo (tidak mau)?โ€ Tanya Changwook

โ€œAhh ne ne, aku akan membersihkan diriโ€ Soeun lalu mengangguk, lagipula Ia tidak mungkin pulang dengan keadaan seperti itu . Tak perlu menunggu lama, Changwook kembali dari kamarnya dan memberikan Soeun handuk baru lengkap dengan Celana olahraga dan Sweater milik Changwook .

Soeun menyalakan shower air hangat di dalam kamar mandi Changwook, Ia masih bisa mencium aroma sabun yang tadi di pakai oleh Changwook . Cermin di kamar mandinya pun masih penuh dengan uap . Soeun mengusap cermin itu dan menatap dirinya disana .

โ€œMichigettaโ€ Keluh Soeun, ia baru saja teringat kejadian di danau tadi . Ketika Changwook memberinya nafas buatan. Soeun lalu menyentuh bibirnya sendiri dan membayangkan bagaimana Changwook menyentuh bibirnya .

โ€œLalu kenapa dia bertingkah seolah biasa saja? Aish! Itu memang biasa, geurae geurae dia hanya melakukan itu untuk pertolongan . Sadarlah Kim Soeun!โ€ Soeun menampari dirinya sendiri dan menggelengkan kepalanya, kemudian mulai membersihkan diri.

โ€œEoh tolong datang ke apartemenku dan bersihkan sofaku,ne aku akan menungguโ€

Panggilan terputus setelah Changwook menghubungi petugas kebersihan khusus, Ia menarik nafas dalam-dalam saat melihat sofa miliknya basah karena membiarkan Soeun berbaring disana dengan pakaian kotor nya.

โ€œAughh menyebalkanโ€ Ucapnya lagi, ia kemudian berjalan menuju dapur untuk membuat makan malam .

โ€œDaepyeonimโ€”โ€œ ย Soeun keluar dari kamar mandi, menggunakan sweater dan celana olahraga milik Changwook yang berukuran besar dan membuat Soeun terlihat tertelan oleh pakain tersebut . Changwook yang tengah memasak kemudian menahan tawanya.

โ€œcih, menyebalkanโ€ celoteh Soeun

โ€œmwo?โ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œaniyo, aku sudah selesai jadi aku bisa pulangโ€ Ucap Soeun kemudian

โ€œKau tidak akan makan?โ€ย  Aroma masakan tercium oleh Soeun, terlihat Changwook memindahkan potongan daging sapi dari pemanggang yang ada di dapur.

โ€œanimida, aku tidak laparโ€”โ€œ

โ€œKruyuuuukk kryuuukโ€ Suara perut Soeun kemudian terdengar dengan jelas, Soeun berbalik dari Changwook dan berjalan menjauh .

โ€œMakan dulu, baru kau bisa pulangโ€ Kalimat Changwook membuat Soeun menghentikan langkahnya dan kembali menoleh ke belakang . Ia tak bisa lagi menolak tawaran Changwook dan ikut bergabung di meja makan.

Changwook masak

Rasanya sangat canggung, berada satu meja makan dengan orang asing yang baru dikenal . Soeun mengunyah makananya dengan sangat hati-hati

โ€œBesok akan ku kembalikan pakaian milikmuโ€ Ucap Soeun , memecah keheningan

โ€œeoh, cuci yang bersihโ€ Tanggap Changwook

โ€œneโ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œHarus wangi juga, kalau bisa pakai sabun anti kumanโ€ Lanjutnya

โ€œmwo?โ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œMwo?โ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œMaksudku, baiklahโ€ Soeun mengangguk menyunggingkan senyumanya dengan terpaksa .

โ€œDaepyeonim , kau tinggal sendirian?โ€ Tanya Soeun lagi

โ€œSeperti yang kau lihatโ€ Jawab Changwook sambil mengunyah daging sapi mahalnya .

โ€œAaaah, aku tinggal dengan 2 orang temanku . Rumah kami selalu ramai, dan kami sering berbagi makanan . Rasanya menyenangkan dan tidak pernah sepiโ€ Soeun bercerita soal rumah yang ditinggalinya di Seoul

โ€œMemangnya aku Tanya?โ€ Tatapan Changwook terlihat menyebalkan, Soeun lalu menunjukan senyumannya lagi dan berusaha untuk menahan emosi.

โ€œPantas saja kau tinggal sendirianโ€ Bisik Soeun pada dirinya

โ€œAku bisa mendengarโ€

โ€œne ne Jaesonghamnida, tadi kau baik sekali menolongku kenapa sekarang kembali menyebalkan beginiโ€ Gerutu Soeun , Changwook lalu menghentikan kunyahannya dan menatap Soeun .

โ€œKau benar, kenapa kau harus menolongmu? Harusnya aku biarkan saja kau tenggelamโ€ย  Sambung Changwook, ia kembali mengunyah dagingnya dan menaruh sumpitnya.

โ€œTidak ada siapapun yang menyuruhmu untuk menolongkuโ€™kan? Kenapa kau menolongkuโ€

โ€œEntahlahโ€ Changwook kemudian beranjak dari tempat duduknya dan membawa piring bekas makannya ke westafel tempat cuci , Soeun memperhatikan punggungnya dari belakang ketika Changwook mencuci piringnya .

โ€œDaepyeonim biar aku saja yang cuciโ€”โ€œ

โ€œSelesaikan saja makanmu, lalu cuci piring nya dan kau bisa pulangโ€ Soeun mengangguk dan melanjutkan makan malamnya.

โ€œKau orang pertama yang makan malam denganku, setelah aku datang ke koreaโ€ย  Suara Changwook terdengar samar-samar diantara suara air keran yang keluar

โ€œne? aku tidak bisa mendengarnyaโ€ Ucap Soeun

โ€œaniya , tidak penting. Cuci piringnya sampai mengkilat, sampai kau bisa bercermin disanaโ€ Perintah Changwook lagi-lagi membuat Soeun merasa sebal, ia hanya menganggukan kepalanya .

***

 

Changwook merebahkan dirinya di kasur dan menatap layar ponselnya, berusaha kembali menghubungi nomor baru Hyebin namun tak mendapatkan jawaban apapun . Pesan pun sama sekali tak di balasnya.

โ€œarasso, besok mari kita bertemu hyebin-ahโ€ Changwook memejamkan matanya berbicara pada diri sendiri dan menaruh ponselnya jauh-jauh . Saat matanya terpejam lalu tiba-tiba muncul bayangan wajah Soeun . Ketika ia tadi memberikan nafas buatan pada gadis itu . Changwook menyentuh bibirnya dan terdiam.

โ€œAish kenapa aku melakukan ituโ€ย  Changwook tak dapat tidur dengan tenang, ia kembali terbangun dan mengacak rambutnya sendiri, wajah dan senyuman Soeun selalu terlintas di benaknya .

โ€œApa dia sudah sampai rumahnya?โ€ Pikir Changwook seraya sesekali melirik ke arah ponselnya .

โ€œmichoso? Kenapa aku harus peduli? Aish Ji Changwook kau sudah gilaโ€ Changwook kembali mengambil posisi tidur dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, kemudian memejamkan mata dan berharap Ia bisa tidur dengan tenang malam ini.

***

 

Sebelum pergi bekerja, Soeun menyempatkan diri untuk menjemur pakaiannya dan juga pakaian milik Changwook . Ia membawa keranjang pakaian nya menuju tempat jemuran .

โ€œSekyung-ah, mwohae?โ€ ย Di tempat penjemuran pakaian , Soeun melihat Sekyung tengah duduk dengan keranjang di sampingnya.

โ€œKau sudah menjemur juga?โ€ Tanya Soeun, ia lalu menaruh keranjang nya dan mulai menggantungkan pakaiannya

โ€œAni, aku mau membuang semua barang iniโ€ Ucap Sekyung dengan lemas, Soeun lalu menghentikan aktivitasnya untuk melihat barang apa yang ada di keranjang milik Sekyung.

โ€œAh barang โ€“ barang dari si brengsek ituโ€ Ucap Soeun

โ€œSiapa yang brengsek?โ€ Ara kemudian menghampiri Soeun dan Sekyung , ia juga membawa keranjang jemurannya .

โ€œKau tidak tahu ceritanya?โ€ Tanya Soeun

โ€œeoh, aku baru pulang tadi pagi sangat sibuk di agency memang ada apa?โ€

โ€œEiiy, Sekyung baru saja di selingkuhi oleh Taejoonโ€

โ€œMwo? Dengan siapa?โ€ Ara terlihat terkejut, ia lalu menaruh keranjangnya dengan penuh emosi setelah mendengar kabar buruk dari Soeun.

โ€œMolla aku tidak kenal perempuannyaโ€ Jawab Sekyung

โ€œAiiish, yasudah lupakan saja! Makanya aku tidak mau berpacaran lagi, Semua namja sama sajaโ€ Ara kemudian menggantungkan kemeja miliknya.

araaaaaa

โ€œTidak semua kok ,buktinya Seungho Namja yang baik . Dan kau juga akan bertemu Namja yang baik setelah ini Sekyung-ahโ€ Ucap Soeun, sedikit menghibur Sekyung.

โ€œWhoa, kau sudah berbaikan dengan Seungho? Dia kembali mengubungimu?โ€ Tanya Ara

โ€œAaah dia sedang sibuk dengan project barunya jadi dia tidak bisa sering menghubungikuโ€ Jawab Soeun dengan senyumannya

โ€œGeurae? Syukurlah, jika dia tidak macam-macamโ€ Ara mengangguk, Soeun lalu menyembunyikan kesedihannya karena hingga hari ini Seungho juga tidak menghubunginya bahkan saat semalam Soeun mengirimkan pesan teks menceritakan bahwa dirinya tenggelam di Sungai , Seungho sama sekali tidak meresponnya.

Kurasa jarak antara aku dengannya semakin melebar, sekalipun kami telah bicara baik-baik. Ku pikir kami baik-baik saja waktu itu, aku mencoba mengerti kesibukanya dan tidak ingin mengganggunya . Tapi kenapa sekarang aku merasa ia sudah tidak lagi memperdulikanku? Apa dia tidak khawatir mendengar kabar itu dariku? Kenapa dia tidak menanyai keadaanku sekarang?

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œKring kriiiiiiiiingโ€ย  Dering ponsel milik Sekyung lalu membuyarkan lamunan Soeun, ia melirik ke arah ponsel milik Sekyung yang tergeletak di meja .

โ€œnugu?โ€ Tanya Ara

โ€œTaejoonโ€”โ€œ

โ€œAndwae! Jangan di jawab , biarkan sajaโ€ Ucap Ara dengan melarang, Sekyung terlihat ragu โ€“ ragu ia seperti ingin menjawab panggilan itu .

โ€œkeundae aku ingin penjelasan darinyaโ€”โ€œ Ucap Sekyung

โ€œPenjelasan apa lagi ? sudah jelas dia selingkuh dan tidak ada maling yang mau mengaku, sudah abaikan saja . Jangan berhubungan lagi dengannyaโ€ Soeun ikut menimpali , Sekyung lalu mengurungkan niatnya untuk menjawab panggilan itu .

โ€œSekyung-ah , kau harus tegas pada dirimu sendiri . Jangan mau kembali pada orang yang sudah menyakitimuโ€ Soeun manatap Sekyung dan memegang bahunya

โ€œeoh, jangan berikan dia kesempatan keduaโ€ Lanjut Ara , Sekyung lalu mengangguk pelan dan ponselnya kembali berdering menampilkan Nama Taejoon disana .

โ€œBerikan padaku!โ€ Soeun lalu merebut ponsel Sekyung dan menjawab panggilan itu

โ€œY-ya! Soeun-ahโ€ Sekyung berusaha menghentikan Soeun namun Ara kini menghentikan Sekyung dan membiarkan Soeun menjawab panggilan itu.

โ€œSekyung-ahโ€ Suara Taejoon terdengar

โ€œYa Taejoon! Berhenti menghubungi temankuโ€ Soeun menyentak dengan kesal

โ€œkau siapa?โ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œAku ? aku orang yang akan melindungi Sekyung dari lelaki buaya seperti mu. Heol! Kau pikir setelah menyakiti hati perempuan , kau menjadi lebih keren? Ini peringatan terakhirku, jangan pernah lagi menghubungi Sekyung atau kau akan berurusan denganku!โ€

Soeun lalu memutuskan panggilan itu, Ara dan Sekyung menatap ke arah Soeun tanpa mengedip .

โ€œW-waeyo?โ€ Tanya Soeun sembari mengembalikan ponsel itu pada Sekyung

โ€œDaebak! Kau seperti eommaku saja mengomel begituโ€ Ucap Ara

โ€œEiiy, aku tidak mau siapapun menyakiti Sekyung, ataupun menyakitimu!โ€ Ucap Soeun dengan tersenyum . Ara dan Sekyung lalu menghampiri Soeun dan memeluknya dengan erat .

โ€œSaranghae Chingu!โ€

***

โ€œKau tidak terlambat hari ini, kau juga terlihat lebih bersemangat waeyo? kau dapat lotre?โ€ Kangjoon menggoda Soeun yang baru saja sampai di store dan mengganti sepatunya dengan pentopel yang ia taruh di loker .

โ€œAniya, aku baru saja berbaikan dengan seungho meskipun dia masih jarang menghubungi tapi setidak nya aku tahu alasannyaโ€ Jawab Soeun dengan tersenyum

soeun hmm

โ€œgeurae? Syukurlah kalau begitu, kau bisa kembali kerja dengan benarโ€ Kangjoon lalu mengusap puncak kepala Soeun dan tersenyum

โ€œhajjima manajernim! Jaga sikapmu! Jangan sampai orang salah pahamโ€ Soeun menangkis tangan Kangjoon dan berlagak galak , menirukan gaya bicara Kangjoon ketika memarahi pramuniaga nya yang melakukan kesalahan . Soeun lalu berjalan menuju spot nya berdiri . Ia sudah siap bekerja dan memasang senyuman .

โ€œapa dia sudah datang?โ€ ย Soeun melirik ke arah jam, dan juga ke arah ruangan tempat Changwook bekerja .

โ€œeiy kenapa aku peduli? Lebih bagus kalau dia tidak datangโ€”โ€œ

Pintu Store kemudian terbuka, Changwook berjalan masuk dan Soeun melihatnya berjalan menghampiri Soeun. Mata mereka saling bertemu saat Changwook terus menatapinya .

โ€œw-waegeuraeyo Daepyeonim?โ€ Tanya Soeun

Changwook liatin name teg

โ€œName tag mu miring, benarkanโ€ Ucap Changwook , ia lalu berjalan memeriksa product โ€“ productnya yang di pajang . Soeun kembali menghela nafas dan lalu membenarkan posisi name tag nya yang sedikit miring .

โ€œKangjoon-ssiโ€ย  Changwook mengambil sepasang sepatu yang di pajang di depan kaca, Kangjoon lalu menghampirinya .

โ€œne daepyeonimโ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œSingkirkan iniโ€ Ucapnya, sambil memberikan sepatu itu pada Kangjoon

โ€œada apa? Ini masih baruโ€”โ€œ

โ€œTerlihat sedikit lecet di bagian depannyaโ€ Kangjoon merasa bingung, ia tidak melihat apapun di sepatu yang masih sangat mengkilap itu .

โ€œLihat ini baik-baikโ€ Changwook menunjuk pada goresan kecil yang ada di depan bagian sepatu itu.

โ€œAaaah, jaesonghamnida kami akan menggantinyaโ€ Kangjoon lalu merunduk untuk meminta maaf meskipun sebenarnya itu hanya goresan yang sangat kecil namun Changwook tidak mau ada sedikitpun kecacatan dalam product yang di pajangnya .

โ€œAh, ada yang ingin aku tanyakan padamuโ€ Lanjut Changwook

โ€œSoal apa daepyeonim?โ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œapakah kau mengenalโ€”โ€œ

Belum sempat Changwook bertanya soal Hyebin pada Kangjoon, ponsel kangjoon kemudian berdering .

โ€œTerima sajaโ€ Ucap Changwook

โ€œne, aku permisi sebentarโ€ Kangjoon lalu mengambil ponselnya dan menerima panggilan masuk itu . Changwook menggelengan kepalanya dan mengurungkan niatnya untuk bertanya pada Kangjoon hanya karena Kangjoon lulusan kampus yang sama dengan Hyebin.

โ€œne, noona aku sedang bekerja. Ada apa?โ€ Tanya Kangjoon pada seseorang yang menghubunginya

โ€œMianhae aku mengganggumu, apa nanti malam kau ada acara? Aku ingin dinner denganmuโ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œaaah aku tidak ada acara, baiklah aku akan menjemputmuโ€ย  Kangjoon tersenyum

โ€œeoh arasseo, aku menunggu di kantor ku yang baru ya, akan ku kirim alamatnyaโ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œNeโ€

***

Jam kerja Soeun sudah usai, dengan penuh semangat Soeun mengganti pakaian dan sepatunya . Seungho mengajaknya untuk makan malam hari ini.

โ€œManajernim, aku pamit dulu ya!โ€ Soeun melambaikan tangan pada Kangjoon yang baru saja keluar dari ruangannya . Kangjoon hanya tersenyum dan mengangguk, Changwook lalu keluar dari ruangannya dan berpapasan dengan Soeun .

โ€œDaepyeonim! Bajumuโ€”โ€œ

โ€œNanti saja, aku sedang sibukโ€ Changwook terburu-buru pergi keluar, padahal Soeun ingin bilang kalau bajunya masih basah dan di jemur . Ia lalu mengangkat bahu dan berjalan keluar dari Store .

Dengan kecepatan tinggi Changwook memacu mobil hitamnya menuju alamat yang sudah ia dapatkan, tak sabar ingin bertemu dengan Hyebin yang hingga hari ini tidak bisa di hubungi .

Terlihat sebuah bangunan apartemen sederhana kelas menengah, Changwook keluar dari mobilnya dan berjalan menaiki tangga menuju lantai tempat dimana Hyebin tinggal . Ia berdiri tepat di depan pintunya, jantungnya berdegup dengan cepat dan tak sabar untuk memeluk Hyebin ketika pintunya terbuka. Jemari Changwook lalu menekan tombol bel. Satu kali, dua kali, tiga kali dan tidak ada seorangpun yang muncul untuk membuka pintu .

โ€œApa dia tidak ada di rumah?โ€ Pikir Changwook, ia kemudian mengeluarkan ponselnya untuk kembali mengubungi Hyebin dan tak ada jawaban apapun . Changwook menghela nafas, ia mengendarkan pandangannya ke sekitar lingkungan apartemen . Di depan pintu tempat Hyebin tinggal terlihat sebuah pot dengan pohon kaktus kecil, Changwook tersenyum mengingat bahwa Hyebin menyukai Kaktus ia semakin yakin bahwa Hyebin memang tinggal disini.

โ€œYasudah setidaknya aku tahu kau masih di korea, dan tinggal disini. Aku akan menemuimu besokโ€ ย Changwook kembali pergi setelah tak ada jawaban apapun dari tempat Hyebin tinggal. Ia kembali memacu mobilnya.

***

โ€œgwaenchana , aku sudah sangat sehat . Hanya sedikit shock, tapi untung saja ada yang menolongkuโ€

Di sebuah restoran tempat biasa Soeun dan Seungho makan malam, dengan semangat Soeun menceritakan pengalaman tenggelamnya pada Seungho yang hanya diam . Sedari tadi hanya Soeun yang bercerita, sesekali Seungho mengangguk dan tersenyum namun tatapannya terlihat sedikit berbeda dari biasanya .

โ€œSyukurlahโ€ Tanggap Seungho, hanya itu yang bisa Ia katakana setelah Soeun bercerita panjang lebar . Soeun sedikit kecewa , namun Ia tak mau menunjukan nya . Ia mencoba untuk tetap tersenyum dan mengerti mungkin Seungho terlalu lelah dengan pekerjaanya.

โ€œBagaimana pekerjaanmu, apakah revisinya berjalan lancar?โ€ Tanya Soeun kemudian

โ€œeoh, aku sedang merevisi semuanya . Klien ku memintanya dari awal, hasil rancanganku di acak-acak olehnyaโ€ Jawaban Seungho membuat Soeun semakin sedih.

โ€œMianhae aku tidak bisa membantu banyak, keundae aku akan selalu menemanimu . Geuronikka, tetaplah sehat dan jangan terlalu setress. Kalau kau merasa sangat berat kau bisa beristirahat sejenak, atauโ€”โ€œ

โ€œSoeun-ahโ€ Seungho memberikan Soeun tatapan yang sangat berbeda, Soeun terdiam dan membalasan tatapan itu.

โ€œwae?โ€

 

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œUri geumanhaja(kita hentikan saja)โ€

 

โ€œDEG!โ€

Sebuah anak panah seperti baru saja menancap di dada Soeun, dan ia tidak percaya Seungho yang melakukannya . Seungho yang mengarahkan anak panah itu untuk membuat hatinya sakit .

 

โ€œwae?โ€ Tanya Soeun dengan suara bergetar

soeun seunghoputus

โ€œMianhaeโ€

 

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œAni, aku tidak memintamu untuk minta maafโ€ Suara Soeun mulai terdengar lirih, jantungnya seperti ingin meledak. Darahnya mengalir dengan lebih cepat, Ia bahkan menjatuhkan sumpit yang dipegangnya .

โ€œApa aku melakukan kesalahan?โ€ Tanya Soeun, matanya sudah mengembun dan siap mengeluarkan air mata .

โ€œAniya, ini bukan salahmu . Ini kesalahanku , aku yang tidak bisa menghubungimu, memberimu kabar seperti biasanya karena aku sudah terlalu sibuk sekarangโ€”โ€œ

โ€œgwaenchana, naneun gwaenchana aku bisa menunggumu aku bisa menemanimuโ€”โ€œ

โ€œaniya, kau akan semakin terlukaโ€ Seungho memotong kalimat Soeun, dan menghancurkan harapannya . Tubuh Soeun terasa sangat lemas, ia kehilangan selera makannya dan juga pikirannya menjadi sangat kacau .

โ€œKalau kau benar-benar mencintaiku, pasti kau akan berusaha sesulit apapun itu. Kau pasti akan memperjuangkan apapun untukkuโ€ Ucap Soeun sambil menahan tangisnya, Seungho hanya diam.

โ€œwae? Apa kau sudah bosan denganku?โ€

โ€œAniya, Bukan begituโ€”โ€œ

โ€œAtau ada yeoja lain?โ€ Suara Soeun sedikit meninggi dari sebelumnya

โ€œaniya, aku tidak dekat dengan siapapun . Kau bisa memeriksa ponselku, aku bahkan jarang berkomunikasi dengan siapapun aku hanya ingin fokus pada pekerjaankuโ€ Seungho menaruh ponselnya di meja, seakan mempersilahkan Soeun untuk memeriksa nya .

โ€œLalu kenapa? Kenapa tiba-tiba ingin putus denganku?โ€ Tanya Soeun lagi

โ€œAku hanya tidak ingin kau terluka, karena aku sibuk mengurusi pekerjaankuโ€

โ€œaku tidak mengertiโ€ Soeun menggelengkan kepalanya saat air mata tak bisa lagi di bendungnya .

โ€œAku tidak mengerti, aku merasa kalau selama ini aku selalu mendukungmu, mendukung pekerjaanmu dan aku tidak pernah mengganggu aktivitas mu. Apakah kau merasa terganggu denganku?โ€

โ€œAniyaโ€”โ€œ

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œLalu kenapa? Seungho-ah, aku tidak pernah menuntutmu untuk selalu menghubungiku atau bertemu dengankuโ€™kan? Aku tidak pernah menyuruhmu untuk meninggakan pekerjaanmu demi aku kan? Aku tidak pernahโ€”โ€œ

โ€œSudah ku bilang ini bukan salahmu!โ€ Seungho sedikit menyentak dan membuat air mata Soeun semakin mengalir tak tertahankan.

โ€œSaat denganmu, aku begitu senang . Aku sangat bahagia sampai aku lupa waktu dan tak mau menyentuh pekerjaanku. Semua yang ingin ku lakukan adalah bersamamu, menghabiskan waktu bersamamu, berkencan denganmu, chatting denganmuโ€”โ€œ

โ€œSeungho-ah, apa aku pernah meminta semua itu? Aku selalu bertanya padamu, apakah kau sedang sibuk bekerja atau tidak dan jangan memaksakan diri untuk kencan denganku jika kau punya banyak pekerjaan . Aku tidak pernah memaksamu untuk selalu bersamaku sementara kau punya pekerjaan lain, aku tidak pernah begituโ€

โ€œeoh kau benar, kau memang tidak pernah memaksaku . Tapi aku tak bisa menahan diriku untuk selalu ingin bersamamuโ€ Soeun menarik nafas dalam-dalam ia semakin tidak mengerti apa yang dibicarakan Seungho . Semuanya terlalu berbelit belit dan tidak masuk akal .

โ€œSaat kau bertanya apakah aku ada pekerjaan, aku berbohon padamu. Aku bilang aku tidak ada pekerjaan dan ingin pergi kencan denganmu . Aku berbohong padamu sekalipun kau selalu menyuruhku mementingkan pekerjaanku keundae, aku tidak mau membuatmu menungguku!โ€

โ€œgeuronikka, aku ingin kembali fokus pada apa yang aku lakukan tanpa merasa bersalah karena sudah mengabaikanmuโ€

โ€œSeungho-ah, aku tidak pernahโ€”โ€œ

โ€œSudahlah sekarang kau jalan sendiri saja, aku juga ingin sendirian mianhae Soeun-ahโ€

seungho putus

Dan kalimat terakhir yang Seungho ucapkan membuat Soeun semakin tak dapat berpikir jernih . Ia merasa dunianya runtuh seketika oleh badai yang tiba-tiba datang di siang bolong, ketika ia merasa bahwa hubunganya dengan Seungho sudah baik-baik saja . Ia tak tahu harus menyalahkan siapa setelah ini terjadi , bahkan Soeun menampari dirinya sendiri , memastikan bahwa ini hanyalah mimpi buruk dan berharap segera bangun dari mimpi yang menyakitkan ini .

***

Traffic light berubah menjadi merah perlahan Changwook menginjak pedal rem nya dan menghentikan mobilnya sebelum zebra cross , terlihat beberapa orang yang berjalan melintas untuk menyebrang . Di ujung penyebrangan jalan Changwook melihat sosok Hyebin, ia memicingkan matanya dan memastikan bahwa dirinya tidak salah lihat . Hyebin kemudian berjalan bersama penyebrang jalan lainnya, ia terlihat sedang memegang ponsel di tangannya .

โ€œHyebin?โ€ Changwook semakin yakin ketika Hyebin berjalan melewati mobilnya, ia segera mengambil ponselnya dan kembali menghubungi Hyebin .

โ€œHallo? Maaf ini dengan siapa? Kau terus menghubungikuโ€”โ€œ Mata Changwook masih terarah pada Hyebin yang menyebrang sambil menempelkan ponsel di telinga nya

โ€œJeon Hyebin!โ€ Changwook memutuskan panggilanya , Ia berniat untuk turun dari mobilnya sebelum kehilangan jejak Hyebin namun traffic light sudah berubah menjadi hijau . Mobil di belakang Changwook kemudian menyalakan klaksonya dan membuat Changwook terpaksa harus melaju, ia kemudian menepikan mobilnya . Berlari ke arah penyebrangan jalan dan melihat sudah tidak ada lagi Hyebin disana.

โ€œHyebin-ah , kemana diaโ€ ย Changwook terus mencari sosok Hyebin diantara banyak nya orang-orang yang berlalu lalang namun nihil, ia tak menemukan apapun dan kembali harus menelan kekecewaan.

***

Kemudian hujan turun perlahan, sedikit demi sedikit basahanya membasahi semua benda yang ada di Seoul malam itu . Langit malam seakan tak memberi pemberitahuan bahwa hari ini ia akan menurunkan tetesan air hujan. Langkah kaki Soeun berhenti, ia membiarkan air hujan menetes membasahinya saat orang-orang berlarian mencari tempat berteduh.

Rasanya dingin, aku tidak pernah merasakan dingin seperti ini sebelumnya. Kenyataan menampar pipiku keras-keras, memukul hatiku dan merobek kebahagiaan yang ternyata hanya sementara . Aku tak habis pikir, aku tidak mengerti, dan begitu banyak pertanyaan berkeliaran di kepalaku. Haruskah aku menemuinya lagi? Kembali meminta penjelasan sebenarnya soal mengapa ia menjadi sedingin ini?

ย ย ย ย ย ย ย  Sedikitpun tak pernah terpikir jika Seungho, lelaki yang sangat mencintainya akan meninggalkan Soeun dengan cara seperti ini . Potongan gambar kenangan mereka yang sempat terekam kembali menyapa pikiran Soeun . Senyuman manis Seungho dan semua janji manis nya kembali teringang di telinganya .

โ€œAku tidak akan pernah meninggalkanmu, apapun yang terjadiโ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œkau adalah tujuankuโ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œAku sangat mencintaimuโ€ Seungho tersenyum menatapi Soeun

โ€œaniya, aku yang lebih mencintaimuโ€

โ€œAniya, aku! Pokoknya aku yang lebih lebih lebih mencintaimuโ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œEiiiy kau ini, mengalah sajaโ€

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œAniya, aku tidak bisa mengalah soal ini. Kau harus tahu kalau aku mencintaimu lebih dari apapunโ€

ย ย ย ย ย ย ย  Dadanya terasa semakin sesak ketika kembali mengingat semua hal yang Seungho katakan padanya. Dan bagaimana mungkin, bagaimana bisa ia meninggalkan Soeun setelah semua yang ia katakan . Bagaimana bisa ia berubah begitu derastis setelah berhasil membuat Soeun jatuh cinta dan sembuh dari sakitnya.

Seseorang pernah bilang, Tuhan hanya mengambil orang-orang yang tidak baik untuk kita dan menggantinya dengan yang terbaik. Setelah di pisahkan dengan yang tidak benar, kita akan bertemu dengan seseorang yang benar. Setelah tersakiti, akan ada hati lembut yang menyayangi dengan sepenuh hati. Ku pikir itu adalah dirimu, kau berhasil membuatku kembali percaya setelah Woobin mencabik cabik perasaanku. Kau berhasil membuatu lupa bahwa aku pernah sangat dibuat sakit oleh yang namanya cinta .

ย ย ย ย ย ย ย  Lalu kenapa, kenapa aku kembali di pertemukan dengan orang yang tidak benar

ย ย ย ย ย ย ย  Changwook menatap ke arah langit,ia masih di dalam mobilnya yang menepi di pinggir jalan . Ia menarik nafas dalam-dalam setelah kehilangan jejak Hyebin, ponselnya mati dan tak bisa menghubungi Hyebin saat ini .

Bodoh, memang aku yang bodoh. Bagaimana bisa aku sebodoh ini? Mempercayai janji manis para lelaki . Aku bahkan pernah mengalami hal ini sebelumnya, tapi kenapa aku tetap percaya pada mereka? Kenapa aku membiarkan diriku kembali disakiti . 2 kali terluka sudah cukup membuatku cukup menderita, tidak butuh waktu sebentar untuk bisa sembuh dan kembali hidup normal. Lalu sekarang kenapa aku harus kembali mendapatkan Luka . Kenapa?

ย ย ย ย ย ย ย  Soeun benar-benar tak bisa melanjutkan langkah kakinya, ia terus menangis menahan rasa sakit yang kini menerjam nya.Bahunya naik turun, menahan jantungnya yang ingin meledak . Air mata terus mengalir dengan deras, bersama hujan yang turun.

โ€œeoh? Bukankah itu?โ€ dari dalam mobil Changwook melihat seorang perempuan tengah berdiriย  mematung dan membiarkan dirinya basah kuyup karena Hujan .

โ€œSepertinya kau suka sekali dengan keadaan basahโ€ Soeun mendongakan kepalanya, saat merasa tetesan hujan tak lagi mengganggunya . Ia melihat Ji Changwook sudah berdiri di depannya , memegang payung untuk melindungi Soeun dari tetesan air hujan. ย Soeun segera membuang muka, ia mengusap pipinya dan menyembunyikan wajah menyedihkannya .

ji payung

โ€œKimbap, sedang apa kau? Shooting drama?โ€ Tanya Changwook

โ€œD-daepyeonim kenapa kau disiniโ€ Suara Soeun terdengar bergetar, Changwook mengamati wajah Soeun yang terlihat tidak baik-baik saja .

โ€œKauโ€”โ€œ

โ€œAniya! Aku tidak menangis, pipiku basah karena air hujan . Aku tidak menangisโ€ Bantah Soeun , ia lalu berusaha menunjukan senyumannya . Changwook terdiam dan terus memperhatikan wajah Soeun .

โ€œjinjjayo, aku tidak menangis . Ini air hujanโ€ Lanjut Soeun dengan meyakinkan Changwook . Kembali teringat saat Changwook menangis dan menyangkal , mengatakan pada Soeun bahwa matanya kemasukan debu .

โ€œgereom , aku permisi duluโ€”โ€œ Soeun melangkah untuk menghindar , namun Changwook menarik tangannya dan membuat Soeun tak lagi bergerak .

โ€œgwaenchana?โ€ Tanya Changwook kemudian, air mata semakin ingin menerobos keluar saat Soeun mendengar pertanyaan itu . Ia lalu mengangguk dengan yakin

โ€œne, gwaenchanayoโ€”โ€œ

ย ย ย ย ย ย ย  โ€œaniya, neon angwaenchanaโ€ Tak dapat lagi menahan air matanya, Soeun kemudian menundukan kepalanya dan membiarkan air mata itu menjebol bendungannya. Changwook masih menggenggam pergelangan tangan Soeun, ia lalu menarik Soeun dan mendekapnya ke dalam pelukan.

โ€œSepertinya kau terkena flu, hidung mu merahโ€”โ€œ

โ€œeoh, flu ini sangat menyebalkan . Sampai aku sesak dan tidak bisa bernafasโ€ Ucap Soeun, setelah Changwook menarik tubuhnya . Soeun bersandar pada dada nya, tangannya menggantung begitu saja ia lalu merasakan Changwook mengusap punggungnya pelan.

โ€œYasudah menangis saja, orang bilang menangis saat flu bisa membantumu sedikit legaโ€

โ€œeoh, aku menangis karena flu jinjja karenaโ€”โ€œ

โ€œSudah diam jangan banyak bicara,menangis sajaโ€ Changwok menepuki punggung Soeun perlahan . Ia merasakan tangis Soeun semakin menjadi , tangannya lalu memeluk tubuh Changwook dengan sangat erat . Soeun tak bisa lagi mengatakan apapun ia hanya merasakan hatinya seperti tengah di tusuk berkali-kali . Rasanya sangat sesak hingga ia sulit untuk bernafas , bahkan untuk membuka mata sedikitpun.

Aku selalu berakhir seperti ini, aku benci kehidupanku yang menyakitkan ini. Aku sangat membencinya. Bolehkan aku pergi saja? Lagipula tidak ada yang peduli jika aku pergi. Tidak ada yang peduli.

ย 

TBC


17 respons untuk โ€˜EX-BOYFRIEND LISTโ€™

  1. Wach daebak,q suka ama alur cerita bagus dan menarik serta gk monoton.
    Jujur ini ff terpanjang yg pernah q baca,tapi alur cerita sgttt menarik. Q jdi gk sabar buat baca lanjutan ya,klau bisa jgn lama” ya. Hehehe

    Suka

  2. Puas banget bacanya hehehe ceritanya menarik kasian sso kayaknya 3 cewe itu belum menemukan laki2 yang pas. Semoga changwok adalah orang yang pas buat sso nantinya next ditunggu

    Suka

  3. ternyata kehidupan percintaan changwook lbh menyedihkan dr soeun…soeun walaupun diputusin seung ho tp bukan karena ada seseorang yg lain dikehidupanny melainkan karena seung ho tdk ingin membuat soeun lbh terluka lagi karena kesibukan seung ho,tp ttp yah aku ada rasa kesel.y sm dia *sedikit* padhl soeun sangat mencintai dia bgitupun seung ho.ya ampun greget sm seung ho.kaya.y kang jun ad rasa ke soeun hahaha..
    Changwook soeun sama2 gengsian,mrk ga mau ditau sedang nangis..wkqkqk *gak gak aku ga nangis kok* lucu hhahaha.
    Changwook punya panggilan khusus ke soeun *kimbab* ๐Ÿ˜€ :v changwook kek.y perhatian bgt kesoeunny sampe2 rela nyebur kedanau nyelametin soeun…ehhh dikasi napas buatan pula..ouchh :v
    last line sungguh bikin baver ahhh suka bgt..changwook melukin soeun dibawah hujan eaaa
    Pokok.y suka suka dipake banget sm ni ff…>< next chapt.y tolong jangan lama2 yakkkkkk :-* :-*

    Suka

  4. Hiks, how sad?? ๐Ÿ˜ญ
    Sabar ya Sso, setelah ada hujan pasti ada pelangi kok *lohapaini

    Next ya authornim ^^

    Suka

  5. Changwook jd pnyelamat soeun lgi untg aja soeun pny bos yg mski trkesan sombong&perfect tp sbnrny pnyayang&pnuh prhtian,,yg sbar ya sso pst kbhgiaan sejati akn segera mnghampiri brskit skt dhulu brsng sng kmudian,, ttp smgt,,update soon gomawo

    Suka

  6. Keren part2cepetin kasihan sso๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜ข

    Suka

  7. Hallo dek…kita temenan di ig lama aku lho, prnh cuap2 jg sih tp dah lama bgt. Semalam aku cari2 WP kamu eh ketemu lgs baca dech, meski komen baru skrg. Suka dgn gaya penulisannya, masalah ngga hanya di center castnya, pokoknya tetep semangat nulis ya dek…salam sayang

    Suka

Tinggalkan komentar